Volvo telah
mengembangkan
teknologi efisiensi
bahan bakar yang
memungkinkan mesinmesin ini bekerja pada
beban yang optimal
dan putaran mesin
yang rendah.
bagi Indonesia, tetapi di sisi lain usaha HTI membutuhkan lebih
banyak peralatan berat dan menuntut mesin-mesin itu bekerja
lebih keras dan lebih intens.
Selain itu, kondisi alam Indonesia yang dikenal sebagai daerah
tropis dengan curah hujan yang tinggi menjadi tantangan
tersendiri bagi operasi peralatan berat. Tanah yang lembek dan
berawa menyulitkan manuver mesin-mesin besar di lokasi kerja.
Medan yang berat itu mengakibatkan mesin tidak bisa bekerja
secara optimal, produktivitas rendah dan membuat peralatan
lekas rusak. Investasi peralatan dalam kondisi seperti ini jelas
lebih banyak ruginya daripada untung.
“Tantangan pertama dari pasar ini adalah kondisi permukaan
tanah, dimana sebagian besar pemilik HTI menanam pohon
pada area rawa. Untuk memanen pada kondisi lahan seperti ini
dibutuhkan mesin dengan ground pressure yang rendah,” ungkap
Dipta Pratangga, Business Manager Volvo Construction Equipment.
Selain faktor alam, lanjut Dipta, tantangan lainnya bersumber
dari bahan bakar. Kwalitas bahan bakar yang ada di site kurang
bagus. Kondisi ini menuntut penggunaan filter yang berkualitas
supaya bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran benarbenar berkualitas baik.
Problem lain, ia mengatakan, di negara tropis seperti Indonesia,
setiap mesin memiliki kecenderungan mengalami overheating.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka diperlukan
adanya sistem pendingin, khusus untuk daerah tropis.
Namun, PT Volvo Indonesia mempunyai solusi untuk
meretas beberapa persoalan tersebut. Pabrikan ini telah
mengembangkan dua jenis produk yang sesuai dengan tuntutan
pekerjaan pada sektor pertanian dan kehutanan di Indonesia.
“Kami menawarkan produk Volvo EC140BLCM dan EC210B.
Khusus untuk Volvo EC140BLCM telah dikembangkan dengan
undercarriage yang tinggi dan lebar sehingga mampu bekerja di
area berawa,” urai Dipta kepada majalah Equipment Indonesia.
Konsep pembuatan kedua mesin tersebut sudah disesuaikan
dengan tuntutan pekerjaan di sektor kehutanan dan pertanian.
Dipta mencontohkan modifikasi penyaringan bahan bakar.
“Untuk mengakomodasi kualitas bahan bakar di Indonesia,
mesin-mesin ini telah dilengkapi dengan sistem penyaringan
bahan bakar ekstra, berupa fuel water separator dengan
kapasitas yang lebih besar,” imbuhnya.
Multi fungsi
Dipta memaparkan, baik EC210B maupun EC140BLCM dirancang
untuk melakukan berbagai jenis aplikasi di sektor HTI dimulai
dari pembersihan lahan, persiapan lahan hingga berbagai
pekerjaan pemanenan kayu, seperti loading dan prebunching.
Tidak hanya itu, mesin-mesin tersebut dapat dipasang dengan
NOVEMBER 2013
l TURTQS?S??T?PB??B??