Equipment November 2013 | Page 9

Volvo telah mengembangkan teknologi efisiensi bahan bakar yang memungkinkan mesinmesin ini bekerja pada beban yang optimal dan putaran mesin yang rendah. bagi Indonesia, tetapi di sisi lain usaha HTI membutuhkan lebih banyak peralatan berat dan menuntut mesin-mesin itu bekerja lebih keras dan lebih intens. Selain itu, kondisi alam Indonesia yang dikenal sebagai daerah tropis dengan curah hujan yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi operasi peralatan berat. Tanah yang lembek dan berawa menyulitkan manuver mesin-mesin besar di lokasi kerja. Medan yang berat itu mengakibatkan mesin tidak bisa bekerja secara optimal, produktivitas rendah dan membuat peralatan lekas rusak. Investasi peralatan dalam kondisi seperti ini jelas lebih banyak ruginya daripada untung. “Tantangan pertama dari pasar ini adalah kondisi permukaan tanah, dimana sebagian besar pemilik HTI menanam pohon pada area rawa. Untuk memanen pada kondisi lahan seperti ini dibutuhkan mesin dengan ground pressure yang rendah,” ungkap Dipta Pratangga, Business Manager Volvo Construction Equipment. Selain faktor alam, lanjut Dipta, tantangan lainnya bersumber dari bahan bakar. Kwalitas bahan bakar yang ada di site kurang bagus. Kondisi ini menuntut penggunaan filter yang berkualitas supaya bahan bakar yang masuk ke ruang pembakaran benarbenar berkualitas baik. Problem lain, ia mengatakan, di negara tropis seperti Indonesia, setiap mesin memiliki kecenderungan mengalami overheating. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka diperlukan adanya sistem pendingin, khusus untuk daerah tropis. Namun, PT Volvo Indonesia mempunyai solusi untuk meretas beberapa persoalan tersebut. Pabrikan ini telah mengembangkan dua jenis produk yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada sektor pertanian dan kehutanan di Indonesia. “Kami menawarkan produk Volvo EC140BLCM dan EC210B. Khusus untuk Volvo EC140BLCM telah dikembangkan dengan undercarriage yang tinggi dan lebar sehingga mampu bekerja di area berawa,” urai Dipta kepada majalah Equipment Indonesia. Konsep pembuatan kedua mesin tersebut sudah disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan di sektor kehutanan dan pertanian. Dipta mencontohkan modifikasi penyaringan bahan bakar. “Untuk mengakomodasi kualitas bahan bakar di Indonesia, mesin-mesin ini telah dilengkapi dengan sistem penyaringan bahan bakar ekstra, berupa fuel water separator dengan kapasitas yang lebih besar,” imbuhnya. Multi fungsi Dipta memaparkan, baik EC210B maupun EC140BLCM dirancang untuk melakukan berbagai jenis aplikasi di sektor HTI dimulai dari pembersihan lahan, persiapan lahan hingga berbagai pekerjaan pemanenan kayu, seperti loading dan prebunching. Tidak hanya itu, mesin-mesin tersebut dapat dipasang dengan NOVEMBER 2013 l TURTQS?S??T?PB??B??