Equipment November 2013 | Page 50

industry news - mining Kebutuhan Batubara Tetap Tinggi H ingga akhir tahun ini pasar batubara masih mengalami distress dalam hal harga. Hal tersebut dibarengi kecederungan volume produksi batubara dalam negeri yang akan terus bertambah. Namun, diperkirakan hingga pertengahan tahun depan kondisi akan semakin membaik. Karena itu, perlu ada persiapan terkait apa yang harus dilakukan pada saat terjadi koreksi terhadap harga batubara dan demand yang mulai meningkat. Hal itu diungkapkan Bob Kamandanu, Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), beberapa waktu lalu di Jakarta. Ia mengatakan, negara-negara seperti India mungkin saja hari ini tidak membeli batubara sama sekali akibat melemahnya rupee. Namun, kebutuhan listrik membuat negara itu kembali membeli batubara, meskipun bekualitas rendah. Demikian pula Cina tengah melakukan konsolidasi dengan pembelian baru pada tahun depan. ”Hal-hal seperti ini yang turut menjadi pembicaraan di The 1st Global Coal Summit (GCS) yang akan dilaksanakan di Bali, pada Maret 2014 mendatang,” imbuh pria yang juga menjadi Ketua Panitia CGS 2014 ini. Batubara, lanjut Bob, memiliki peran sangat penting dalam bauran energi global, terutama untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik. Penggunaan batubara akan semakin meningkat bersama bahan bakar lain, demi mendukung ekonomi dunia dan pembangunan sosial. Internatioanal Energy Agency (IEA) mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara. Sebab itu, Bob berpendapat sudah selayaknya para pengusaha batubara diberi peluang untuk turut mengupayakan pembangunan power plant yang baru. Kebutuhan Batubara 2014 Pemerintah memperkirakan kebutuhan batubara domestik untuk tahun 2014 sebesar 95.550.000 Ton dengan alokasi terbesar untuk PT PLN (Persero) sebesar 57.400.000 ton disusul untuk IPP 19.9100.000 ton dan kebutuhan industri semen sebesar 9.800.000 ton. Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 25,90%, demikian tercantum dalam Kepmen ESDM No.2901 K /30.MEM/2013. Kegiatan tambang batubara (Dok. Volvo Indonesia) menyatakan batubara akan menjadi pengganti gas alam sebagai sumber energi. Di ASEAN sendiri penggunaan batubara diperkirakan meningkat menjadi 49%, naik dari sebelumnya yang hanya 31%. Di sisi lain, IEA memperkirakan penggunaan gas justru menurun dari 44% menjadi 28%. “Indonesia sendiri saat ini menjadi pemasok batubara terkemuka untuk wilayah ASEAN. Dari volume produksi 300400 juta ton pada akhir tahun ini, hanya 70 juta ton yang digunakan di dalam negeri. Selebihnya diekspor,” papar Bob. Berangkat dari fakta itu, Bob berharap agar ekspor batubara dapat ditekan untuk memaksimalkan penggunaan dalam negeri. Namun, di lain pihak, hal itu tersandung oleh masalah masih kurangnya jumlah pembangkit listrik yang ada. PLN sendiri menghadapi masalah dalam Badan usaha pertambangan batubara diwajibkan untuk memenuhi persentase minimal penjualan batubara untuk kepentingan dalam negeri  sebesar 25,90% dari perkiraan produksi batubara pada tahun 2014 sebesar 368.899.464 ton, yang berasal 50 perusahaan pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara, satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara dan 34 perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Batubara. EI PLN Resmikan PLTMG Sembakung B ertepatan dengan Peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2013 yang lalu, PLN meresmikan Kabel Laut & Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sembakung. Peresmian ini dilakukan oleh Direktur Pengadaan Strategis & Energi Primer PLN, Bagiyo Riawan dan Wakil Bupati Nunukan, Ny. Asmah Gani di PLTD Sei Bilal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kabel laut yang diresmikan akan menghubungkan sistem kelistrikan Nunukan – Sebatik dengan panjang 37 km dan mendapatkan suplai gas dari Pertamina EP. Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PLN, Bagiyo Riawan mengatakan, PLTMG yang berlokasi di Pulau Sembakung tersebut melayani kebutuhan pasokan listrik di kabupaten Nunukan, Sebatik serta masyarakat di daerah perbatasan.  “PLTMG ini menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang selama ini dioperasikan. Setelah PLTD dihentikan tidak ada suara bising di Nunukan,” kata Bagiyo Riawan. Sedangkan PLTMG Sembakung yang terletak di Kecamatan Sembakung mendapat pasokan gas melalui kabel laut tersebut 50 EQUIPMENT INDONESIA l NOVEMber 2013