Equipment November 2013 | Page 31

Indonesia,” imbuhnya. Bukan tanpa alasan jika wheel loader buatan XGMA ini paling diminati pasar. Dari segi operasi, wheel loader digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan standar dan tidak terlampau sulit sehingga jauh dari risiko kerusakan akibat aplikasi yang terlalu berat. Selain itu, dari segi harga, wheel loader buatan Cina hanya sepertiga dari harga produk Jepang, sementara dari segi operasi, kedua produk tersebut melakukan beban kerja yang sama. “Bahkan harga wheel loader bekas Jepang pun masih lebih mahal dari sebuah produk baru buatan Cina,” tukas Sukur. Meski lebih murah ketimbang alat buatan Jepang atau Eropa, ketangguhan wheel loader XGMA tidak bisa dipandang sebelah mata. Sukur mencontohkan wheel loader tipe XG955 – III yang menggunakan mesin Cummins 6CTA8.3 – C215. Mesin tersebut diklaimnya memiliki efisiensi tinggi, torsi yang besar sekaligus masa pakai yang lama. “Dengan radius putar yang kecil dan kinerja yang fleksibel, XG955 – III dapat diterapkan untuk operasi dalam kondisi kerja terbatas,” Sukur memaparkan. Ditambah lagi, converter torsi yang mengadopsi teknologi XGMA yang telah dipatenkan menjamin wheel loader ini bekerja dengan lebih handal. Menurun Secara umum pasar alat berat/konstruksi saat ini sedang lesu, yang terutama dipicu oleh menurunnya permintaan dari sektor pertambangan batubara. Pada saat harga batubara menguat, hampir semua distributor/dealer memasarkan mesinmesin pertambangan. Kini harga batubara melemah, menyebabkan permintaan alat turun drastis. Kelesuan yang mendera industri tambang batubara itu, ditambah lagi dengan gejolak nilai tukar rupiah terhadap USD, ikut menggerus omset penjualan Oscarmas pada tahun 2013 ini. Hingga Oktober tahun ini, Oscarmas mengalami penurunan penjualan hingga 30 persen dari tahun lalu dan baru mencatat penjualan 450 unit alat berat. Sementara pada awal tahun, Oscarmas mematok target penjualan 1200 unit. “Dari 450 unit yang terjual, mayoritas adalah produk-produk dari XGMA, disusul Hyundai,” tutur Sukur. Selain menjadi distributor tunggal untuk produk-produk XGMA, Oscarmas juga memasarkan produk-produk Hyundai di Indonesia. Sukur mengakui, performa penjualan produk-produk XGMA dan beberapa brand lain yang mereka ageni mengalami penurunan pada tahun ini. “Dominasi pembelian saat ini hanya di Jakarta dan Surabaya saja. Sementara cabang-cabang di luar Jawa, baik di Kalimantan maupun Sumatera, saat ini masih urung mendapatkan deal pembelian alat-alat baru,” Sukur menukas. Meski harus melakukan koreksi terhadap target penjualan pada tahun ini, Sukur optimis tahun depan penjualan produkproduk XGMA akan kembali meningkat. Berkaca dari pengalaman empat tahun berturut-turut hingga tahun 2012, XGMA tercatat sebagai produk yang paling banyak terjual. Strategi tingkatkan brand XGMA nampaknya terus melakukan serangkaian strategi untuk membuat produk-produknya berdiri sejajar dengan produk buatan Jepang maupun Eropa. Sebagaimana dijelaskan Sukur, XGMA menjadi brand Cina pertama yang mengaplikasi standar yang diterapkan Jepang dalam hal suplai suku cadang dari vendornya. “Biasanya, sebuah item suku cadang dari alat berat buatan Cina bisa disuplai oleh lebih dari satu vendor. Tidak adanya standar yang jelas terkait pembuatan suku cadang menimbulkan kerancuan dalam penomoran. Penomorannya bisa berbeda sehingga menjadi masalah bagi agen maupun customer ketika memesan spareparts. Bisa jadi yang dikirim adalah suku cadang yang berbeda dengan apa yang dibutuhkan,” ia menuturkan. Sukur Y[??Z?ZH?PHH[??\?XH\??Z?Y[??[[ZH\???[[?]K?]\K[[B?XHZ[?\?Z?\?[]HYZ?\??YB?Y?K?8?']H?\?[?H?PHY[?\?H\HX[??[Z?Z?[?X??Z?[?\X??Z?[??\[????PH?YZY[?]\?[??[?\??Z?B??Y?H\?H?[???Z?H?Y[??XK8?'H?Z?\??Y[?\?[???[????'?][???[[?Z[?\?H??Z??PH[?B?Y[Z?\?X[???[?\?X?[?\?[?Z?\?H?[??\H[??]\??YXX[??Z?B??Y[??X[???[?\?X?[?\?[???\ 8?'H\\???Z?\?Y^XZ?[??[??X[??Y[???[X?\?Z?[?XHY[?[X?Z?[??[?H???\?X\?\\??^XH?PH?X?Y?ZH?\?H\?[?Z?\??[?Z??[^XZ\?XH\?Y?Z?[??[??[ZZ?X[??]\??YXX[??Z?H?Y[??[?Z???Z?\??Z??PHH[??\?XH?\?B?Y[??\ZH H\??[??????SP?T? ? L??TURTQS?S??T?PB???B??