DEFENCE
Pada kegiatan latihan dan operasi
tersebut keberadaan komunikasi
begerak sangat vital. Kondisi saat ini
dihadapkan dengan kebutuhan, baik
karena luasan dan kondisi geografis
wilayah operasi, maupun komparasinya
dengan gelar kekuatan pertahanan dari
negara-negara yang bermanuver di
kawasan stratregis kita, ternyata masih
sangat membutuhkan peningkatan
performa dari berbagai segi seperti
uraian di bawah ini.
Luasan coverage.
Komunikasi bergerak mesti dapat
mengcover keseluruhan area yurisdiksi
NKRI serta kawasan strategis di sekitar
NKRI, yaitu kawasan Asia Pasifik. Hal ini
terkait dengan kebutuhan penugasan
untuk mampu mengatasi gangguan yang
berasal dari dalam maupun luar negeri.
Cakupan demikian pada wilayah dengan
konstelasi kepulauan tidak mungkin
dicapai melalui metoda terrestrial saja,
sebagaimana kemampuan kita saat ini.
Bahkan pada pulau-pulau dengan
wilayah yang bergunung-gunung,
meskipun pada pulau yang tidak terlalu
besar, sebagaimana banyak terdapat di
Indonesia, metoda terrestrial juga tidak
International Telecommunication Union
(ITU) maupun landing right dari negara
dalam wilayah tersebut. Namun dalam
konteks pertahanan militer, pengaturan
administratif tersebut bisa jadi menjadi
tidak berlaku pada masa konflik.
Keandalan terhadap cuaca.
Sistem komunikasi untuk keperluan vital
seperti pertahanan negara, harus dapat
berfungsi setiap saat pada berbagai kondisi
cuaca. Wilayah NKRI yang berada didaerah
tropis sering terjadi kondisi berawan dan
hujan. Hal ini akan mempengaruhi
performa frekwensi radio, sebagaimana
terlihat pada grafis di bawah ini.
Dari grafis di bawah ini terlihat jelas bahwa
semakin deras hujan semakin kuat pula
gangguan terhadap performa gelombang
radio. Dan dari rentang frekuensi yang ada
maka frekwensi di atas 2,5 Giga Hertz
semakin kuat pula gangguannya.
Dengan demikian untuk komunikasi
bergerak di wilayah yang banyak hujan
seperti di wilayah NKRI dan sekitarnya, dari
sisi gangguan hujan, maka frekwensi di
bawah 2,5 GHz akan lebih cocok digunakan.
efektif karena line of sight
menjadi sangat terbatas.
Metoda yang memungkinkan
adalah dengan komunikasi
satelit (extraterrestrial).
Bila satelit ditempatkan pada
ketinggian Geostationary Orbit
(GSO), maka secara teknis
keseluruhan wilayah NKRI
serta sebagian besar Asia
Pasifik, atau sekitar sepertiga
muka bumi akan dapat ter-
cover. Meskipun dalam
prakteknya bisa juga terbatasi
oleh pengaturan-pengaturan
zonasi administratif dari
EQUATORSPACE.COM
EQUATORSPACE.COM
23
23