EQUATORSPACE #01 | Page 50

APPLICATIONS Dengan demikian dapat dilihat urgensinya satelit pengamat bumi untuk keperluan pemetaan. Satelit operasional dengan penggunaan seperti ini sudah seharusnya dimiliki oleh Indonesia. Kesediaan citra satelit resolusi tinggi yang menjadi andalan pemetaan skala desa belum mampu memenuhi kebutuhan nasional terkait kendala teknis seperti awan dan lainnya serta kendala non teknis lainnya. Satelit eksperimen Lapan A3/Lisat yang membawa imager Multi spectral Scanner dalam misinya belum dapat dikaji pemanfaatannya lebih lanjut. Padahal keperluan pembangunan nasional Nawacita terkait “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan” memerlukan program (a) peletakan dasar-dasar dimulainya desentralisasi asimetris terkait pengembangan kawasan perbatasan, pengembangan daerah tertinggal, pembangunan desa dan kawasan perdesaan, penguatan tata kelola pemerintah daerah dan peningkatan kualitas pemerintahan daerah, (b) penataan daerah otonom baru untuk kesejahteraan rakyat dan (c) pemerataan pembangunan antar wilayah terutama kawasan timur Indonesia dan pemerataan pembangunan antar wilayah terutama kawasan timur Indonesia (Kardono, 2016) memerlukan informasi geospasial yang cepat, tepat dan akurat yang antara lain dapat terpenuhi melalui kesediaan data penginderaan jauh yang salah satunya dapat dipenuhi melalui satelit pengamat bumi operasional. Oleh Karena itu, mau tidak mau, suka ataupun tidak, sudah selayaknya lah Indonesia menegakkan kemandirian teknologi satelit yang berdigdaya atas wilayahnya sendiri. EQUATORSPACE.COM EQUATORSPACE.COM Sehingga apa yang diamanatkan Undang Undang Dasar 45 dapat dengan mandiri dilaksanakan tanpa adanya campur tangan teknologi asing. REFERENSI: 1). Agustan. 2016. Satelit inderaja untuk Aplikasi Pertanian Di Indonesia. Di presentasikan pada workshop standing crops Bogor, 31 Agustus 2016 2). Bakosurtanal 2009. Peran Basis Data GeoSpasial (Peta) Dalam Penataan Ruang. Dipresentasikan pada penanda tanganan MOU Bakosurtanal dengan Pemda Sulawesi Tengah. Palu, 2009 3). Irawadi, Dedi. 2016. Availability of Remote Sensing Data for Forest Monitoring in Indonesia Progress and Implementation. Di presentasikan pada workshop standing crops Bogor, 31 Agustus 2016 4). Inpres No 6 tahun 2012 tentang Penyediaan, Penggunaan, Pengendalian Kualitas, Pengolahan Dan Distribusi Data Satelit Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi 5). Kardono, Priyadi. 2016. Quo Vadis Kebijakan Satu Peta Di Badan Informasi Geospasial. Di presentasikan pada FIT ISI 2016 dan 3rd Conference on Geospatial Information Science and Engineering, Yoyakarta 27 Oktober 2016. 6). PP No 8 Tahun 2013 tentang ketelitian peta untuk tata ruang 7). Purnomo, A. 2015. Challenge and Opportunity on using Space data services for marine & fisheries development in Indonesia. Presented in UK-Indonesia workshop, July 2015 § Prof. Dewayany Sutrisno, PhD Indonesian Society for Remote Sensing (ISRS/ MAPIN) Chairperson. 49 49