Edisi XVIII Jun 2022 Internet & Keluarga XVIII Jun 2022 | Page 31

Perhatikan kondisi psikis anda jika anda bekerja dalam shift. Penelitian Ananat & Gassman-Pinet tahun 2020 menunjukkan bahwa 87% orang tua yang bekerja dalam shift pernah mengalami minimal 1 kali dalam seminggu perubahan waktu kerja mendadak. Penelitian terhadap 92 pekerja shift selama 90 hari ini menunjukkan perubahan waktu kerja mendadak dapat berdampak negatif pada karyawan, dalam penelitian ini karyawan yang telah berkeluarga. Pengaruh negatif perubahan jam kerja mendadak diantaranya adalah emosi negatif dan gangguan tidur.

Dalam konteks keluarga, pengaruh negatif dalam pekerjaan dapat mempengaruhi kondisi emosi anak serta perkembangan fisik dan psikis anak. Dengan demikian, jika anda bekerja dalam shift, carilah cara untuk dapat meminimalisir dampak negatif perubahan shift pada keluarga anda, seperti misalnya berbagi peran dalam mengasuh dan mendidik anak. (Lovely Christi Zega, berbagai sumber)

Penelitian Young dan Schieman tahun 2017 sama-sama menunjukkan bahwa ayah dan ibu yang bekerja berusaha memberikan waktu untuk keluarga mereka. Penelitian terhadap 306 ayah dan 474 ibu pekerja

ini menunjukkan bahwa ibu yang memiliki anak kecil cenderung menurunkan jam dan/atau beban kerja

dibandingkan dengan ayah yang memiliki anak kecil. Meski demikian, ayah dan ibu yang telah

memiliki anak remaja memiliki kecenderungan yang sama dalam menurunkan jam dan/atau beban

kerja untuk dapat meluangkan waktu dengan keluarga. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa

perempuan yang memiliki anak kecil dan laki-laki yang memiliki anak remaja sama-sama mencari pekerjaan dengan jam kerja dan waktu kerja yang stabil.

Kerja paruh waktu memberikan dampak yang berbeda bagi kesehatan ibu dan ayah. Penelitian Glauber

dan Day di tahun 2017 menunjukkan bahwa kerja paruh waktu pada ibu yang memiliki anak

berdampak positif dibandingkan dengan ayah yang memiliki anak. Mengasuh anak sama-sama membuat ayah dan ibu menjadi stres. Penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja

paruh waktu akan menurunkan tingkat stres akibat mengasuh anak. Namun, bekerja paruh waktu justru akan membuat ayah menjadi lebih stres. Peneliti memperkirakan pengaruh tingkat stres pada ayah

terkait dengan pembagian peran secara tradisional dimana laki-laki sebagai pencari nafkah utama menjadikan ayah menjadi lebih stres jika hanya bekerja paruh waktu.

A & O Magazine / Juni, 2022 26