Menggunting Dalam Lipatan, Menikam Dari Belakang
Apakah anda pernah mengalami hasil kerja keras anda tapi yang dipuji orang lain? Atau orang yang anda percaya, namun ternyata ia memperlakukan anda sama seperti mereka yang membenci anda? Apakah anda tahu rekan kerja anda yang memuji-muji anda di depan anda, namun menjatuhkan anda di belakang anda? XXXX cccccApakah anda pernah XXXXmengalami hasil XXXXkerja yang anda XXXXbangun dengan XXXXsusah payah
XXXXdihancurkan begitu saja dalam sekejab mata?
Sayangnya semua itu bukan hal baru dan telah menjadi keseharian di tempat kerja. Lalu apa yang melatarbelakangi situasi seperti itu? Salah satu hal yang bisa memicu hal tsb adalah persaingan.
Persaingan yang sehat di satu sisi dapat memicu kinerja, inovasi, dan kerjasama. Namun, pada sisi yang
tidak sehat, persaingan bisa menciptakan suasana sikut-menyikut, saling menikam dan menjatuhkan, sabotase, atau bahkan bisa mengarah pada tindak kriminal. Lalu bagaimana membedakan apakah suatu persaingan masih bersifat sehat atau tidak?
Persaingan sehat bisa dilihat dari apakah persaingan itu masih bersifat sebatas hasil dan proses kerja. Persaingan ini bisa diukur kualitas dan kuantitasnya. Secara profesional, ada KPI, prosedur, 360° feedback, dan hal-hal lain yang bisa langsung dan jelas batasan dan aturan mainnya. Persaingan jenis
ini menguntungkan semua pihak baik pekerja, tim, maupun perusahaan.
Persaingan tidak sehat tidak jarang juga melibatkan semua jenis pengukuran di perusahaan, seperti
KPI, ISO, 360° feedback, dan sebagainya. Hal yang membedakan apakah persaingan tsb sudah tidak
sehat lagi misalnya sehubungan dengan integritas yang rancu. Integritas yang dimaksud dalam hal ini
terjadi jika sekelompok orang bersepakat untuk menjatuhkan satu atau sekelompok orang lain dengan
cara menyabotase hasil kerja orang atau tim lain. Dengan demikian, bisa saja hal ini menyebabkan
orang atau kelompok tertentu tidak dapat meraih target sesuai KPI atau ISO dan hasil feedbacknya
buruk. Meski demikian, hal ini bukan karena kinerja orang atau tim tersebut buruk, melainkan hal ini
disebabkan oleh sabotase yang dialaminya.
Persaingan sehat bisa dilihat dari apakah persaingan itu masih bersifat sebatas hasil dan proses kerja.
A & O Magazine / Juni, 2022 23