dsb. Dengan demikian, anak dapat belajar membuat prioritas mana yang penting dan mana yang tidak harus dijalani. Dengan mengetahui prioritas, ia dapat fokus pada hal-hal yang penting dalam hidup dan belajar menolak hal yang tidak penting dalam hidup.
Jika anda bisa, coba luangkan waktu bersama untuk menelusuri semua app dan website yang digunakan oleh anak. Usahakan bahwa anda melakukan hal ini dengan antusiasme dan rasa penasaran, bukan dengan rasa ingin menggurui dan mengontrol. Hal ini demi menciptakan suasana terbuka dalam berkomunikasi dengan anak. Suasana ini dibutuhkan untuk mengetahui apa saja yang diakses anak di internet. Selain itu, suasana seperti ini terutama dibutuhkan untuk tahu apakah
anak mengalami atau bahkan melakukan cyberbullying. Dengan demikian, suasana keterbukaan tidak hanya membantu anda untuk mengetahui apa saja yang diakses anak anda,
namun juga membantu anda untuk dapat membimbing anak dalam berinternet serta mencegah cyberbullying pada anak.
Ketika anda dapat menciptakan suasana terbuka untuk berkomunikasi de-
ngan anak sehubu-
ngan dengan konsum-
si internet, langkah berikutnya adalah mencoba untuk mengurangi akses internet. Hal ini bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah aplikasi yang dimiliki
anak atau jumlah
game yang dimiliki
anak. Hal ini dapat dilakukan untuk memberikan persepsi pada anak bahwa game dan internet bukanlah segala-galanya serta game dan internet adalah sesuatu yang dapat ditinggalkan.
(Karina Brahmana, Lovely Christi Zega)
A & O Magazine / Juni, 2022 16