Edisi XVII Mar 2022 Technology Mindfulness XVII Mar 2022 | Page 36

pengaruh dari orang lain. Dalam hal ini, ia mengerti batasan dirinya dan ia juga cukup ekspresif dan asertif dalam mengungkapkan kemampuan dan kemauannya.

Ketika berhubungan dengan dirinya sendiri, ia adalah orang yang optimis, berorientasi pada kinerja, mampu menyesuaikan diri, mampu mengendalikan diri, serta mampu mengelola masalah. Ia akan berusaha sebisa mungkin menghindari konflik. Namun, hal ini bukan berarti bahwa ia takut menghadapi konflik. Orang yang memiliki kecerdasan emosi akan berusaha menghadapi dan menyelesaikan konflik dengan baik. Kecenderungannya untuk menghindari konflik lebih pada keengganannya untuk menghadapi resiko konflik. Dalam hal ini, terkadang orang yang memiliki kecerdasan emosi akan menimbang baik buruknya konlik, akibatnya, dsb sebelum menghadapi konflik.

Berbagai penelitian menunjukkan hubungan antara kecerdasan emosi dengan kesuksesan, resistensi terhadap stres, kebahagiaan, atau bahkan keengganan atau ketidakmudahan terkena kecanduan atau kebiasaan buruk lainnya. Sebagai pemimpin, orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik mampu menciptakan situasi kerja yang kondusif dan meningkatkan kinerja tim.

Kecerdasan emosi adalah hal yang dapat dipelajari. Pertanyaannya kemudian adalah, ada yang bisa dibanting? (Christi, berbagai sumber)

Psyche

A & O Magazine / Mar, 2022 30