Edisi XVII Mar 2022 Technology Mindfulness XVII Mar 2022 | Page 35

Ketika berhubungan dengan orang lain, orang yang memiliki kecerdasan emosi mampu menunjukkan empati. Ia mampu mengenali emosi orang lain dan mampu menempatkan diri di posisi orang lain. Dalam berinteraksi, ia dapat bereaksi secara proporsional, sesuai dengan kondisi lawan bicara dan situasi dimana interaksi sedang terjadi.

ASPEK KECERDASAN EMOSI

Ada banyak aspek yang termaktub dalam terminologi kecerdasan emosi. Aspek-aspek tsb diantaranya adalah aspek verbal. Pilihan kata yang dipilih oleh orang dengan kecerdasan emosi sangat beragam. Hal ini bukan berarti bahwa ybs memiliki kemampuan bahasa di atas rata-rata atau bahkan ahli bahasa. Hal ini berarti bahwa ia mampu menempatkan kata-kata sesuai dengan situasi dan lawan bicara.

Aspek lainnya adalah aspek non-verbal, seperti mimik, gestik, bahasa tubuh, intonasi, dsb. Orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik dapat mengharmonisasi ekspresi tubuhnya sesuai dengan konteks suasana yang sedang dihadapi.

Selain dari aspek verbal dan non-verbal, terdapat aspek keahlian diri yang lebih populer dengan istilah „soft skills“. Jenis-jenis keahlian diri yang dapat dijadikan sebagai ciri orang yang memiliki kecerdasan sosial diantaranya adalah kemampuan menganalisa emosi, kemampuan memprediksi resiko / akibat dari emosi, kepercayaan diri, kemampuan mengendalikan diri, motivasi, empati, kemampuan bersosialisasi, serta kemampuan berkomunikasi.

KERJA & KECERDASAN EMOSI

Tentu saja kecerdasan emosi juga dapat terlihat dalam dunia kerja. Orang yang memiliki kemampuan emosi yang baik mampu bekerjasama dengan orang lain. Ini bukan berarti bahwa ybs tidak suka berkompetisi. Hal ini berarti bahwa jika ia berkompetisi, ia tidak akan menjegal atau melakukan kompetisi yang tidak sportif atau tidak etis. Selain itu, orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik dapat memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, berkharisma, kemampuan menginspirasi, mampu bersosialisasi, dsb. Ia mampu membimbing dan mengajari orang lain. Lebih lanjut, ia tidak menjadi minder atau merasa bodoh jika menerima pelajaran dari orang lain. Sehubungan dengan interaksi dengan orang lain, ia memiliki kemampuan mempengaruhi, dipengaruhi, serta menolak

dalam mengungkapkan kemampuan dan kemauannya.

Psyche

A & O Magazine / Mar, 2022 29