Edisi XVII Mar 2022 Technology Mindfulness XVII Mar 2022 | Page 21

Sudah beberapa bulan ini, ada yang berubah dari salah satu anak buahnya, Anne. Ia dulu adalah salah satu pegawai bahkan salah satu pemimpin teladan. Ia selalu hadir tepat waktu, pekerjaannya tidak pernah diselesaikan melewati deadline, dan kinerjanya selalu melebihi target. Namun, sepengamatan Emma, anak buahnya yang satu ini berubah drastis. Ia sering datang terlambat dan tak jarang pulang sebelum waktu jam kerja berakhir. Tugas-tugasnya jarang yang dapat diselesaikan tepat waktu. Kinerjanya juga menurun drastis. Ia juga tidak mampu membantu anak buahnya. Apa yang dapat dilakukan Emma selaku pihak manajemen?

Hal seperti ini tidak jarang terjadi di dunia kerja. Masalah bisa datang dari mana saja, dari rumah, dari pekerjaan, dsb. Memberi surat peringatan atau bahkan memecat belum tentu jadi jawaban atau malah jadi bumerang bagi pihak manajemen. Dalam hal ini, pendekatan manajemen secara psikis dapat membantu.

Mens sana in corpore sano, artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pikiran, tubuh, dan perasaan kita saling mempengaruhi satu sama lain. Jika salah satu bagian dari diri kita sakit, hal lain dapat terpengaruh dan menjadi sakit juga. Jika salah satu anggota tim bermasalah, sama seperti tubuh, anggota tim lain dapat terpengaruh juga. Untuk menyelesaikan masalah ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen. Cara-cara yang akan dipaparkan disini ada yang bersifat preventif dan ada juga yang bersifat kuratif.

Multi Talent, Multitasking

Ketika menjadi seorang pemimpin, seseorang dituntut untuk menjalankan beberapa peran sekaligus: menjadi pendengar yang baik, menjadi hakim, menjadi hakim garis, menjadi bos, motivator, dsb. Tidak mudah memang untuk memuaskan semua pihak. Diperlukan garis batas yang baik untuk dapat membuat karyawan yang pemalu dan pendiam mau berbicara dan mengemukakan pendapat.

menS sana in corpore Sano

EXecutive

A & O Magazine / Mar, 2022 15