Edisi XVII Mar 2022 Technology Mindfulness XVII Mar 2022 | Page 13

nilai-nilai moral seperti saling menghargai keadilan dan menghindari kekerasan. Saito (2019) menambahkan bahwa pusat utama dari praktik kesadaran adalah harkat dan martabat. Harkat dan martabat dalam organisasi akan meningkatkan kebahagiaan, baik bagi individu maupun bagi kelompok yang lebih besar, seperti rekan, pelanggan, dan orang lain yang dengannya kita terhubungkan dalam dunia maya yang global.

Menurut Damiko & Kutka, ahli pendidikan guru, kesadaran digital memiliki tiga komponen: pikiran, maksud dan sikap. Individu yang sadar dapat memusatkan pikirannya terhadap apa yang sedang ia lakukan dengan mengamati perasaannya, pikirannya, dan lingkungan sekitar dalam penggunaan teknologi informasi. Orang yang sadar juga mengerti maksud mengapa ia menggunakan teknologi informasi tertentu. Aplikasi apa dan kapan aplikasi itu bermanfaat, dan kapan penggunaannya justru merugikan. Dalam segi sikap, pengguna yang sadar tahu kapan menggunakan aplikasi internet, apakah penggunaannya bermanfaat, ataukah perilaku itu hanyalah kebiasaan belaka. Bahkan, saat memakai perangkat digital dengan sadar dan penuh niat, pengguna yang sadar perlu menyadari bahwa perilakunya bisa bergeser dari penggunaan yang sadar menjadi kebiasaan. Untuk mengembangkan kesadaran, kita perlu menyadari perasaan, kebiasaan, dan perilaku dalam penggunaan teknologi internet, yang pada akhirnya bisa membantu kita dalam mengembangkan penggunaan teknologi secara sehat.

Dalam penelitian yang dimuat di Technological Forecasting & Social Change, Wu dkk. (2022) mengungkapkan bahwa kesadaran dalam penggunaan teknologi informasi berhubungan dengan identitas IT seseorang. Identitas IT merupakan “perpanjangan di mana seseorang melihat penggunaan IT sebagai bagian dari dirinya.” Seseorang yang kuat identitas IT-nya, seperti seorang influencer, tentunya memiliki identitas IT yang lebih kuat dibandingkan dengan orang yang hanya memakai teknologi informasi terbatas hanya sebagai alat kerja.

Dalam dunia kerja sekarang ini, pengguaan teknologi bahkan mempengaruhi identitas dengan cara mengubah cara kerja dan peran kerja. Teknologi bahkan mengubah cara perorangan, tim, dan organisasi dalam hal memikirkan dan mendefinisikan identitasnya. Identitas IT yang kuat menunjukkan bahwa orang/organisasi tersebut memiliki kepuasan dalam keterlibatannya dalam penggunaan teknologi informatika. Pengguna akan merasa bersemangat, percaya diri, dan bahkan bergantung dalam penggunaan teknologi komunikasi dan teknologi informasi tertentu. Mereka bahkan merasa rentan, cemas dan takut jika aplikasi IT terganggu. Pengguna dengan identitas IT yang kuat juga mampu secara objektif melihat keuntungan dan kekurangan dari sebuah aplikasi. Mereka juga cenderung mau mengeksplorasi penggunaan aplikasi serta mencoba aplikasi yang baru.

A & O Magazine / Mar, 2022 7