kualitatif. Hal itulah yang membuat saya tetap semangat memberikan pelayanan-pelayanan tersebut.
C : Hal ini saya tanyakan karena orang kalau memulai bisnis kan memikirkan pangsa pasar. Kalau pengalaman pak Richard seperti apa? Bagaimana cara pak Richard menjaring pasar?
R : Saya melihat dari porsi market dan produk dan hal lain saya melihat target market siapa? Saya berusaha membuat produk yang dapat menjawab fenomena yang ada. Jadi, seperti yang saya katakan sebelumnya, saya bisa mengajak siapa saja untuk berdiskusi, apa yang sedang dibutuhkan.
C : Tahun 2007 mendirikan FonBright Indonesia, dari tahun 2007 sampai sekarang 2021 pengalamannya seperti apa?
R : Pengalaman terbesar tahun 2020. Tapi saat ini pelan-pelan mulai bangkit lagi. Tapi kalau bicara tahun 2007 sampai tahun 2020 ada banyak pemain baru sebenarnya. Maksudnya kita menciptakan barang- barang trend yang sama, hanya kita menciptakan langkah-langkah yang baru. Bisa dibilang layanan yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Seiring kita melakukan layanan ke customer, kita melihat banyak hal dari system, engineering, cara kerja. Customer saya kebanyakan di industri. Misalnya topik, saya menambah produktivitas mereka apa tidak? Marketnya tepatkah? Saya melihat organisasi begitu besar perlu SDM yang banyak. Tapi kita perlu ada SDM baru. Untuk itu kita perlu menyelaraskan pendidikan dengan industri, yang disebut dengan vocational skill. Tahun 2016 pemerintah men-support langkah tersebut dan membuatkan landasan hukum untuk itu.
R : Jarang perusahaan yang bisa menerapkan vokasi dengan benar. Kalau kita berlaku sistem seleksi alam. Kamu bisa perform dan kamu bisa melanjutkan pekerjaan tersebut. Kamu tidak bisa perform kamu bye…bye. Seperti itulah seleksi alam. Banyak perusahan yang menerapkan pola seperti itu juga. Jadi, bisa diibaratkan vokasi itu seperti bibit. Bisa dibayangkan orang lulusan S1 disuruh ketemu direktur, langsung ketemu customer, kita bisa ngomong apa? Itu akan menyebabkan mati kutu. Sudah bisa dipastikan itu akan ketinggalan dan SDM baru itu hanya merepotkan saja, nambah-nambahin kerjaan perusahaan saja dan tentu juga hasilnya tidak akan bagus,