EDISI XIV Juni 2021 Kekerasan Juni 2021 | Page 57

mau dilihat oleh para perundung yang membutakan mata hati mereka sendiri.

            Perundung yang sanggup melecehkan orang lain secara psikis telah melatih perilakunya dari usia dini. Oleh karena itu, besar kemungkinan anda bukan satu-satunya korban. Anda bisa membangun hubungan baik dengan rekan sekerja sehingga anda bisa melihat, apakah ada korban lain dari pelaku. Terlepas dari itu, tujuan dari perundungan adalah menstigmatisasi korban untuk pada akhirnya mengucilkan korban. Oleh karena itu, Anda tetap perlu membangun jaringan profesional di lingkungan pekerjaan untuk menghindari /mengurangi stigmatisasi.             Karena pelaku melakukan perundungan secara teratur dan sistematis, anda perlu membela diri secara sistematis pula. Langkah yang bisa anda lakukan dalam hal ini adalah membuat catatan sistematis tentang perlakuan yang Anda terima. Ini bukanlah hal yang mudah karena pelaku tahu bagaimana cara untuk menghapus atau meminimalisir jejaknya, melakukannya secara tersembunyi di mana tidak ada saksi, atau memperalat orang lain sebagai mainannya. Namun demikian, membuat catatan adalah hal yang penting dilakukan karena dengan demikian anda bisa menunjukkan bahwa perlakuan yang anda

terima adalah perlakuan yang terjadi secara berulang dan sistematis. Catatlah tanggal, jam, tempat, detail peristiwa, siapa yang terlibat, dan perasaan anda saat itu. Anda bisa mencatat perasaan anda untuk menunjukkan bahwa perlakuan yang anda terima mengancam derajat kesehatan mental. Catatlah peristiwa yang anda alami, sekecil atau sebesar apa pun itu. Anda selalu bisa mengoreksi catatan anda. Simpan semua catatan, email dan telefon dari pelaku. Dan yang lebih penting, jangan tinggalkan catatan, agenda, bukti dan komputer anda dalam keadaan terbuka tanpa pengawasan. Bawa juga semua  itu jika anda meninggalkan tempat kerja. Pelaku yang sanggup melanggar aturan dan norma untuk meneror rekan kerja juga mempunyai  energi kriminal untuk merusak barang-barang milik Anda. Selain itu, Anda tidak perlu kecewa jika tidak dapat merekam tindakan pelaku pada saat tertentu. Kabar baiknya atau kabar buruknya, karena pelaku melakukan kejahatan secara sistematis dan teratur, ia akan melakukan kejahatannya di waktu lain.

            Sekarang Anda sudah tahu perilaku sistematis apa yang dilakukan oleh pelaku. Jangan berpikir, yang berlalu biarlah berlaku. Oleh karena perundungan berlangsung secara sistematis, antisipasilah, Anda akan mengalami teror yang sama, atau lebih berat, di masa mendatang. Pikirkan tindakan apa yang tidak bisa Anda tolerir dari si pelaku, lalu rancanglah bagaimana Anda akan bereaksi jika mengalami perlakuan itu lagi. Latihlah untuk bicara di depan keluarga atau sahabat Anda, atau di depan cermin. Ulangi sampai suara Anda terdengar tegas dan mantap. Anda bisa berkata, “Saya menghargai Anda karena .... Namun saya merasa .... ketika Anda melakukan .... Perbuatan Anda menyebabkan .... Apa ada masalah lain di belakang ini yang perlu kita bicarakan secara privat? Saya ingin bekerja di lingkungan yang nyaman buat semua orang, supaya kita bisa berkinerja dengan baik.” Kalimat semacam ini menunjukkan masalah dari perspektif Anda, sehingga pelaku tidak merasa terpojokkan. Kalimat ini juga memberikan kemungkinan untuk mengungkapkan kesalahpahaman di balik perundungan yang mungkin tidak Anda sadari. Jika Anda dikritik secara tidak berdasar dalam rapat, tanyakan ke pelaku, “Lalu apa saran Anda sebaiknya?” Tunjukkan juga dengan bahasa tubuh Anda, bahwa Anda tidak menerima perlakuan semacam itu di masa depan. Juga jika perundungan Anda terima dari atasan Anda, sorot mata atau dagu yang terangkat kadang bisa lebih tajam daripada pisau. Jika ia melanggar batas teritori Anda, tunjukkan bahwa Anda tidak menolerir hal tersebut. Tunjukkan reaksi Anda, lalu pergi atau tinggalkan ruangan. Jika Anda tidak bisa bereaksi saat itu, kirim email atau telefon, lalu tutup telefon. Atau tanya pada pelaku, apakah ia memiliki masalah pribadi dengan Anda. Ungkapkan secara langsung, namun tinggalkan pelaku dan jangan membiarkan Anda terlibat dalam diskusi berlarut-larut dengan pelaku. Perundung memiliki kemampuan sosial yang rendah sehingga ia tidak bisa menyelesaikan masalah secara konstruktif. Sebaliknya, ia memilih perundungan untuk mencapai tujuannya. Strategi ini cocok jika perundung memiliki motif balas dendam atau instrumental.