EDISI XIV Juni 2021 Kekerasan Juni 2021 | Page 35

Faktor sebelum perundungan antara lain kepekaan si siswa pada emosi negatif, kecenderungan merasakan kekhawatiran, adanya sumber stress lain, dan dukungan sosial. Faktor lain yang menentukan selama perundungan adalah apakah perundungan tersebut bisa diprediksi dan apakah pelajar mampu mengatasi serangan. Faktor setelah perundungan yang mempengaruhi adalah cedera fisik setelah perundungan dan adanya dukungan sosial.

Bagi pelaku pun perundungan tidak berarti tidak meninggalkan jejak. Di usia dewasa, mereka cenderung mengalami gangguan kepribadian sosiopat yang lebih tinggi 4 kali lipat. Ini berarti mereka cenderung melakukan perilaku anti sosial yang melanggar norma dan hukum, melakukan tindakan berbahaya, tidak bisa berempati, tidak bisa menahan emosi, tidak bertanggung-jawab, dan melakukan fitnah. Resiko perubahan kepribadian di masa dewasa karena menjadi perundung bahkan lebih tinggi dibandingkan karena gangguan mental di masa kanak-kanak atau karena latar-belakang keluarga yang keras.

Berbagai program telah dikembangkan untuk menghentikan perundungan di sekolah. Maria Ttofi dan David Farington dari Universitas Cambrige, Inggris, meneliti bahwa upaya-upaya berikut ini efektif untuk mengurangi perundungan di sekolah:

1.Pertemuan orang tua siswa

2.Pendisiplinan pelajar yang merundung, seperti mengirim mereka ke kepala sekolah, menempatkan mereka dekat pengawasan guru, membatasi hak mereka pemberian poin positif atas perilaku sosial. Program ini terbukti melatih rasa empati murid dan membantu mereka dalam mengambil-alih perspektif.

3.Pengawasan siswa saat jam istirahat. Pengawasan ini bisa dimulai dengan menganalisis di mana biasanya perundungan terjadi.

4.Mediasi sesama siswa jika konflik muncul.

5.Program mentoring pelajar.

6.Pendorongan partisipasi pelajar dalam menghentikan perundungan. Dalam pelatihan ini misalnya anak bisa mengalisis video tentang perundungan, bermain peran tentang perilaku yang bisa dilakukan, lalu hadirin didorong untuk melaporkan perundungan pada orang dewasa. Intervensi hadirin dapat menurunkan perundungan sampai 20 %.

7.Manajemen dan peraturan kelas.

Program-program ini efektif bagi anak mulai usia 11 tahun, terlebih jika program tersebut diadakan setidaknya 2 kali sebulan, dan menggunakan media video. Selain itu, jumlah kelas yang kecil, mutu pelatihan yang baik, serta pelatihan guru dalam program anti-perundungan juga menunjang keberhasilan program. Sebaliknya, Ttofi dan Farington menemukan bahwa program kerja sama antar siswa tidaklah efektif dan justru malah meningkatkan kasus perundungan. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pelatihan yang melatih empati terhadap korban pun tak begitu membawa hasil.