EDISI XIV Juni 2021 Kekerasan Juni 2021 | Page 30

mendokumentasikan luka-luka yang dialami misalnya dengan kamera, menyimpan dengan seluruh catatan perilaku kekerasan yang diterima serta waktu terjadinya, dan selanjutnya tidak melawan kekerasan dengan kekerasan karena umumnya akan membuat pelaku bertindak lebih ekstrem lagi.

Jenis-jenis Kekerasan

            Hampir setiap hari kita mendengar istilah kekerasan, baik dari media massa, media sosial, dan lain sebagainya. Kekerasan yang terjadi umumnya terbagi ke dalam dua bentuk yakni kekerasan verbal dan non-verbal. Kekerasan pada umumnya cenderung menyebabkan luka ataupun dampak secara fisik maupun psikologis.

Kekerasan dapat terjadi di mana saja, baik di sekolah, kantor, taman, rumah dan lain-lain. Pelaku kekerasan juga tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa semata, tetapi juga oleh anak-anak maupun remaja. Demikian juga, tidak hanya laki-laki sebagai pelaku kekerasan, perempuan pun bisa menjadi pelakunya.

Kekerasan Struktural

Dalam buku Pengantar Sosiologi Konflik (Susan, 2014) diketahui bahwa kekerasan terbagi ke dalam beberapa jenis. Jenis pertama adalah kekerasan struktural. Kekerasan struktural adalah kekerasan yang diciptakan oleh suatu sistem sehingga menyebabkan manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya, misalnya tidak dilibatkan dalam suatu kawasan industri yang ada di daerahnya dengan alasan tidak memiliki keterampilan atau keahlian yang memadai untuk industri. Karena tidak bisa mengakses pekerjaan dalam industri tersebut, maka masyarakat tersebut tidak memiliki penghasilan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar mereka, seperti pendidikan yang berkualitas dan kesehatan.

  Kekerasan Langsung

Kekerasan ini langsung bisa kita lihat dari kasus pemukulan seseorang terhadap orang lain yang menyebabkan luka pada tubuh. Kekerasan langsung dapat berbentuk ancaman atau teror dari individu/kelompok yang menyebabkan ketakutan dan trauma psikis. Contohnya adalah kekerasan antar etnis atau kekerasan terhadap suatu kelompok tertentu.

      Kekerasan Budaya

Kekerasan budaya merupakan penyebab atau pemicu dari kekerasan struktural dan kekerasan langsung. Kekerasan budaya bisa bersumber dari etnisitas, agama, maupun ideologi. Contoh kekerasan budaya adalah persepsi masyarakat ataupun stereotipe yang dibangun di masyarakat terhadap suku atau etnis tertentu sehingga suku atau etnis tersebut bisa tersisih dalam pergaulan sehari-hari.

     Kekerasan Model Litke

Model kekerasan Litke dimunculkan oleh Robert F. Litke. Ia membuat skema kekerasan dalam dua dimensi yang berbeda, yakni kekerasan fisik-psikologis dan kekerasan personal-institusional.

Kekerasan personal pada dimensi fisik dapat berupa pemerkosaan, pembunuhan, perampokan, dll. Kekerasan personal pada dimensi psikologis dapat berupa ancaman personal ataupun pembunuhan karakter. Sementara itu, kekerasan institusional pada dimensi fisik dapat berupa kerusuhan, terorisme, dan perang; sedangkan kekerasan institusional pada dimensi psikologis dapat berupa perbudakan, rasialisme, dan sexist.

30

/ A&O EDISI XIV Juni 2021