EDISI XIV Juni 2021 Kekerasan Juni 2021 | Page 12

Sona tidaklah sendirian. Korban kekerasan biasanya tidak serta merta berani untuk mengadukan apa yang mereka alami. Kalut, malu, takut, jijik, adalah beberapa perasaan yang dialami korban kekerasan.

 

Masalah kekerasan termasuk masalah yang pelik. Hal ini terutama karena sebagian besar peristiwa kekerasan terjadi di lingkungan dimana relasi pelaku dan korban adalah relasi intim, relasi dekat, bahkan relasi sedarah. Lalu kemana korban bisa mengadu?

 

Bekerja sama dengan PT. Telekomunikasi Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia memiliki layanan 110. Layanan ini dapat diakses baik melalui telepon maupun lewat app. Layanan ini dapat diakses selama 24 jam di seluruh wilayah Indonesia.

 

Lewat layanan ini, anda dapat mengakses pos polisi terdekat beserta nomor teleponnya. Selain untuk pengaduan, masyarakat juga dapat mengakses informasi tentang SIM Online dan SKCK Online.

 

Meski demikian, tidak semua orang nyaman melakukan kontak dengan pihak kepolisian. Untuk itu, ada beberapa kanal yang dapat anda akses sehubungan dengan layanan kekerasan. Jika demikian, anda dapat mengontak salah satu dari organisasi berikut. Organisasi-organisasi ini dapat diakses secara gratis serta memiliki layanan terpadu, seperti layanan medis, layanan psikologi, serta layanan hukum.

Mobbing di dunia kerja sangat bergantung pada perspektif pelaku. Dengan kata la­in, korban bully dianggap memiliki kepribadian yang sangat sensitif sehingga orang lain yang menerima hal sa­ma tidak menganggap hal tersebut sebagai bully. Ståle Einarsen dan timnya dari Universitas Bergen di Norwegia mematahkan asumsi tersebut. Dalam penelitiannya, mereka menunjukkan bahwa baik korban maupun orang ne­tral menafsirkan hal yang sama sebagai kekerasan.

Korban yang cenderung mengalami salah satu perilaku bully akan mengalami perilaku bully lainnya. Oleh karena proses bully berlangsung lama, tinggal masalah waktu sampai korban bully mengalami semua spek­trum tindakan kekerasan. Untuk mengetahui bully atau mobbing yang terjadi dalam hidup anda, selengkapnya dapat anda ketahui dengan menjawab kuesioner tentang bully atau mobbing di halaman 42.

Teror psikologis yang terjadi di dunia kerja berdampak negatif pada hubungan sosial, kesehatan fisik, dan kesejahteraan mental korban, rekan yang menyaksikan, serta organisasi secara keseluruhan. Bully yang merupakan proses yang berke­lanjutan menyebabkan penurunan kinerja. Penurunan kinerja menciptakan lahan untuk serangan selanjutnya ke korban. Serangan selanjutnya menyebabkan penurunan kinerja berikutnya, sehingga pada akhirnya terciptalah lingkaran setan bully. Lingkaran setan semacam ini menghabiskan daya tahan korban

Photo by Charl Folscher on Unsplash

12

/ A&O EDISI XIV Juni 2021