Edisi Maret 2014 Media Pluit Kapuk vol.1 | Page 16
Districk
16
Rekreasi dan Wisata Gratis
di Taman Waduk Pluit
T
aman Waduk Pluit di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara yang dulunya kumuh,
kini tampak indah. Taman seluas 5 hektar itu sekarang menjadi salah satu tempat rekreasi dan wisata gratis
warga Ibu Kota.
Taman Waduk Pluit memiliki desain yang menyerupai taman Ayodya di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ruang
kumpul warga dibangun mengeliling perairan yang menjadi pusat taman.
Di sekeliling taman, bisa ditemukan kursi-kursi taman berdesain sama dengan kursi-kursi taman di sepanjang Jalan
Sudirman-Thamrin. Selain itu, tak jauh dari kursi-kursi taman, terdapat juga pohon-pohon bambu dari berbagai jenis
yang ditanam oleh PT Jakarta Propertindo sehingga menambah keasrian pada sisi barat Waduk Pluit yang selama ini
terkesan gersang.
Ada lebih dari 12 jenis pohon yang ditanam di sana, semuanya tanaman khas pesisir, misalnya pohon anggur laut (Coccoloba uvifera), kalpataru/keben (Barringtonia asiatica), trembesi (Samanea saman), dan ficus daun kecil (Ficus lyrata).
Ada pula pohon jati (Tectona grandis) yang berjejer dan tumbuh lebih dari tiga tahun dengan tinggi tak kurang dari 5
meter.
Pohon-pohon itu ditanam cara selang-seling dengan jarak ideal. Pohon itu ditanam di kanan-kiri jalan beton selebar 3,5
meter untuk jalan inspeksi.
Banyak warga memilih menghabiskan waktu di taman ini, terutama saat libur akhir pekan. Apalagi, mereka bisa leluasa
masuk tanpa dipungut biaya alias gratis. Mereka mengaku bangga dan takjub, atas perubahaan lokasi yang dulunya
adalah permukiman kumuh, namun sekarang menjadi taman yang indah. (Editor : Arimami Suryo A | sumber : www.beritajakarta.com | foto : aspirasrakyat.blogspot)