E-Warta Vol. 336 Minggu, 2 April 2017 7 Kata Berbahagia dalam Kitab Wahyu | Page 3

Ibadah Sesi 1 26 Maret 2017 Firman Penggembalaan 7 Kata Berbahagia Dalam Kitab Wahyu Oleh Pdt. Yohanes Usmar Prihardoto, ST (Gembala Sidang) WAHYU 19 : 9 Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berba- hagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkata- an dari Allah.” hidup hari ini dan hari esok. Yang paling tidak TUHAN inginkan, gereja TUHAN kuatir bila TUHAN datang atau kuatir garis akhir hidup kita. • Mari miliki kerinduan berjumpa dengan Mempelai Pria Sorga. Setiap fase dalam kehidupan, kita wajib mengucap syukur buat semua yang TUHAN kerjakan. Mengucap syukur juga pada setiap ibadah kita bisa menerima Firman. Bersyukur bukan hanya saat bisa dengar Firman, tapi juga bersyukur saat menerima Firman, dan melakukan Firman TUHAN. LUKAS 10 : 41 Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, eng- kau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 1 KORINTUS 7 : 29, 32-33 29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam wak- tu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; 32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuati- ran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. 33 Orang yang beristeri memusatkan perhatian- nya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, • Waktu (kedatangan TUHAN) sudah sing- kat, prilaku suami sebaiknya “seperti tidak beristri” maskudnya focus hidup kita untuk hal yang rohani. • Belajar seperti Yosua yang memiliki pengi- ringan sepenuh hati (fokus pada TUHAN) sehingga dapat dipercaya, sampai ditump- angkan tangan oleh Musa (mendapat tahbisan). Dan tetap rendah hati dengan dikuatkan oleh TUHAN. • Pada waktu yang singkat ini sebaiknya tidak hidup dalam kekuatiran, kuatir akan • Bukti orang kuatir ; banyak menyibukan diri, banyak menyusahkan diri. Justru di tengah dunia penuh kekhawatiran kita tekun dalam TUHAN, tetap setia ibadah, bukan justru sibuk dengan dunia. • Belajar dari kata – kata cinta (kasih) dari Salomo kepada Sulamit, kasih yang berbo- bot kasih yang berkualitas. • Seperti kasih pada sahabat yang mem- berikan nyawanya. Contoh : . Seperti Abraham menunjukan kasih pada TU- HAN, sehingga menjadi sahabat Allah. • Kasih Bapa kepada anak-anaknya, Con- toh : Seperti Anak bungsu yang sadar akan kesalahannya, yang kembali pada Bapa, sungguh-sungguh pada peng- gembalaan sampai ada hasil suasana pesta yang bapa sediakan. • Kasih Mempelai Pria kepada mempelai wanita. TUHAN memilih bangsa Israel menjadi MempelaiNya, kita juga harus tinggal dalam kasih ALLAH BAPA • Tinggal dalam kasih ALLAH, sebab ALLAH adalah kasih. Jangan khawatir karena akan tetap ada penjagaan dan pembelaan di tengah dunia yang penuh kekhawatiran, jangan justru sibuk dan menyibukan diri pada hal duniawi.