Di Yogyakarta, embrio ‘pemberontakan’ seniman ini sebenarnya sudah mulai mengemuka pada dekade 1970-an. Saat itu lahirlah Gerakan Seni Rupa Baru dan di antaranya dimotori oleh Hardi dan FX Harsono. Mereka meredefinisi seni rupa yang tidak hanya terkungkung oleh seni patung, seni lukis dan seni grafis serta anti elitisme. Menjelang akhir 1990-an, ada kebutuhan dari sejumlah perupa Yogyakarta untuk membuka akses seni pada publik yang lebih luas. Beberapa pemikiran yang tumbuh pada saat itu adalah pertanyaan mengenai identitas kota Yogyakarta yang dihuni ribuan seniman dan memiliki lembaga pendidikan seni tertua di Indonesia, Institut Seni Indonesia, tetapi ternyata tidak memiliki jejak seni dalam ruang-ruang kotanya. Pada tataran implementasi, mengembangkan berbagai teknik grafis seperti stensil, cukil kayu, dan etsa untuk memproduksi poster, flyer, baliho yang dipasang di ruang-ruang publik. Pendek kata, pada era inilah seni di ruang publik mulai tumbuh subur di Yogyakarta. Dalam perkembangan selanjutnya, seni mural di Yogyakarta tidak lagi dibuat oleh seniman namun justru oleh masyarakatnya sendiri. Mereka mengerjakan mural itu di pinggir-pinggir jalan lingkup RT hingga jalan masuk gang-gang kecil. Euphoria mural Yogyakarta yang telah menjadi gerakan massal bahkan membuat bingung biro iklan untuk memasang poster iklannya karena ternyata ruang publik sudah kembali ke masyarakat sendiri. Menurut data pada tahun 2013 telah lebih dari 500 karya mural dihasilkan oleh masyarakat Yogyakarta.
JOGJA MURAL FORUM
Menjadikan mural sebagai sarana pendidikan seni kepada publik kota.
Memiliki prinsip untuk menjadikan seni ruang publik sebagai cara mengekspresikan gagasan.
Jogja Mural Forum merupakan lembaga non profit yang berbasis di kota Jogjakarta. Didirikan pada awal tahun 2006 dan merupakan komunitas yang terdiri dari para pemerhati , seniman, para anak muda maupun warga yang tertarik dengan seni mural.
Visi dari Jogja Mural Forum adalah menjadikan seni mural sebagai sarana pendidikan seni kepada publik kota. Jogja Mural Forum ingin warga kota bisa menggali permasalahan di sekitarnya dan mengemasnya menjadi sebuah pesan-pesan visual yang artistik. Adapun prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi komunitas Jogja Mural Forum adalah memposisikan seni ruang publik sebagai sarana bagi warga masyarakat.
04