EKSKLUSIF
pencegahan agar praktik calo ini tidak semakin merajalela dan merugikan pasien .
Penolakan terhadap jasa calo ini , juga sempat dilakukan Wulan ( 28 ), warga Cimahi , yang mengantar rujukan ayahnya ke RSHS . Ayahnya yang mengalami masalah pada syaraf , harus melakukan CT Scan . Saat memulai mengantri di loket pendaftaran , Wulan didatangi seseorang untuk membantu . “ Saya tinggal terima beres menerima hasil di depan poliklinik sampai ke ruangan radiologi . Tapi harus bayar Rp 100.000 ,” katanya .
Dari pada harus membayar , kata Wulan , dia memilih mengerjakannya sendiri , agar tahu dan paham prosedur rumah sakit . Wulan berpikir , ayahnya yang pensiunan guru itu , pasti harus menjalani proses pengobatan panjang . Prosedur itu akan terus dilaluinya , hingga ayahnya sembuh .
Bolak Balik
Maya ( 32 ) warga Buah Batu , Bandung yang ditemui Kamis ( 9 / 6 / 16 ), mengungkapkan suaminya , Ferry ( 35 ), baru saja menjalankan operasi by pass pada jantungnya setelah menunggu lima bulan . Sebagai peserta BPJS Kesehatan non PBI kelas I , dia harus sabar menunggu selama itu agar suaminya bisa menjalani operasi .
Dia mengakui sangat terbantu dengan adanya BPJS Kesehatan . Walaupun dia harus menjadi peserta mandiri karena perusahaan belum mendaftarkan suaminya . Hanya saja , dia menyayangkan adanya oknum yang memanfaatkan situasi mereka yang sedang terjepit masalah .
Saat melakukan pendaftaran awal di RSHS , Maya sempat kelimpungan karena harus bolakbalik ke loket dan ruangan . Sialnya , setelah berjuang mati-matian dia belum bisa langsung membawa suaminya melaksanakan operasi itu .
“ Saya bolak-balik telepon , SMS , dan datang langsung . Tapi jadwalnya belum juga ada . Minggu lalu , waktu saya menunggu di poliklinik , ada petugas yang menawarkan jasa . Katanya , kalau suami saya mau cepat operasi harus membayar
HALAMAN
SEBELUMNYA
14 | Jia Xiang Hometown • e-MAGZ 09 • 2016
HALAMAN
B E R I K U T