.Doc Edisi IX DOTDOC IX - CETAK single | Page 3

. EDITORIAL Mencatat dan Menyimpan Peristiwa BIJAK MEMANFAATKAN TEMBAKAU M embicarakan tembakau tak pernah jauh dengan pembahasan soal rokok. Meski perilaku merokok masih menjadi aktivitas favorit bagi beberapa kalangan, namun tampaknya kini hal tersebut merupakan hal tabu untuk dibicarakan atau ditunjukkan kepada masyarakat. Pemerintah Kota Bandung telah mencanangkan pelarangan iklan rokok di berbagai media periklanan seperti billboard, reklame, maupun spanduk. Pun Walikota Bandung, Ridwan Kamil membuat program puasa merokok setiap Selasa. Pada 2003, organisasi kesehatan dunia atau WHO mencanangkan traktat Framework Convenience Tobacco Control (FCTC), yakni kebijakan pengendalian produksi tembakau di seluruh dunia. Dalam hal ini, pengontrolan tembakau yang dimaksud adalah tembakau yang digunakan untuk rokok. Salah satu pasal dalam FCTC menyebutkan soal pelarangan rokok, lahan dan penanaman tembakau. Indonesia sebagai negara ke-6 penyumbang tembakau terbesar dunia dengan kontribusi tembakau sebesar 1,91% hingga kini belum meratifikasi traktat tersebut. Kekhawatiran yang terjadi adalah soal kehidupan petani tembakau Indonesia yang jumlahnya sekitar 600 ribu, serta para pengepul dan produsen rokok di Indonesia. Sementara itu, bea cukai di Indonesia merupakan penyumbang dana negara terbesar ke-2 setelah migas, yakni Rp 198 triliun pada 2013. Hal ini tentu menjadi ketakutan petani tembakau dan pemerintah bila meratifikasi FCTC. Namun, ada satu hal yang tampaknya dilupakan oleh petani tembakau. Tanaman yang bersifat tunda simpan ini sesungguhnya memiliki sisi lain yang lebih bermanfaat ketimbang sebagai bahan dasar rokok. Beberapa penelitian menyebutkan tembakau mampu menyembuhkan luka akibat sengatan lintah. Selain itu, sebuah penelitian baru juga menyebutkan bahwa tembakau disinyalir dapat menjadi alternatif obat penyakit HIV/ . AIDS. Dari sisi pertanian tembakau dapat dijadikan pestisida dan ada pula kreativitas mengola tembakau menjadi kerajinan tangan seperti tas. Diversifikasi tanaman tembakau seharusnya dapat menjadi alternatif pasar bagi para petani tembakau. Pemerintah saat ini memang mengimbau petani tembakau untuk beralih komoditi ke tanaman sayur. Akan tetapi, bila hal tersebut tidak memungkinkan bagi petani tembakau, pemerintah pun telah mengimbau agar tanaman tembakau didiversifikasi. Menimbang kembali imbauan untuk melakukan diversifikasi, tentu akan ada tuntutan baru dari para petani tembakau. Salah satunya, apakah pemerintah bisa menjamin terlaksananya diversifikasi pengolahan tembakau ini? Pasalnya, fasilitas- fasilitas penelitian yang tersedia ternyata tak cukup mampu menunjang pengembangan hasil olahan tembakau. Oleh karena itu, agar permasalahan kekhawatiran petani dan pemerintah saling berkesinambungan, pemerintah juga harus mendukung proses diversifikasi olahan tembakau. Tembakau tak harus diolah menjadi rokok. Isu-isu kesehatan yang menyangkut soal rokok kini sedang hangat dibicarakan. Pun WHO sudah mencanangkan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) pada 31 Mei yang bertujuan untuk memberikan waktu puasa merokok selama satu hari bagi para perokok. Artinya, asap rokok telah mengancam kesehatan masyarakat dunia bahkan lingkungan. Indonesia harus berani mencoba hal baru. Agar tembakau tetap bertahan tertanam di tanah pertiwi dan petani tembakau dapat melanjutkan kehidupan sebagaimana mestinya, serta mewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat, diversifikasi produk tembakau harus benar-benar dieksekusi. Membicarakan tembakau tak melulu harus soal rokok, tembakau harus dimuliakan menjadi sebuah produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Pemimpin Redaksi, Arifina Budi Aswati SUSUNAN REDAKSI DEWAN REDAKSI | Aceng Abdullah | Ipit Zulfan | Sandi Jaya Saputra PEMIMPIN REDAKSI | Arifina Budi Aswati REPORTER | Isyana Widyantari | Liza Kemala Dewi | Mustaqim Amna | Tiara Sutari | Zahidah Zulfa Zahira FOTOGRAFER | Fauziyah Alhafizhah Kamil | Holdani Rahmansaib | Widya Citra Andini TATA LETAK DAN ARTISTIK | Perantami Putri Pujiastuti Diterbitkan oleh Mahasiswa Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad dalam Mata Kuliah Workshop Produksi Jurnalisme Cetak Tahun 2014 ALAMAT REDAKSI Program Studi Ilmu Jurnalistik Gedung 3 Lantai 2 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung-Sumedang Km 21, Jatinangor 45363 Telp. (022) 7796954 DOTDOC Tembakau selalu dikaitkan dengan rokok yang membahayakan bagi kesehatan. Atas dasar isu kesehatan ini, tembakau menjadi tanaman yang dipandang sebelah mata. Pada sampul dotdoc kali ini, redaksi menampilkan tembakau kering di sebelah kiri dan sebatang rokok di sebelah kanan. Keduanya dipisahkan jauh agar tembakau tak lagi banyak diproduksi untuk rokok, karena sesungguhnya tembakau dapat menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi kesehatan. 3