Harga tiket untuk wisatawan lokal
di Candi Borobudur adalah
Rp.30.000 per orang. Sama seperti
di Prambanan, harga ini sudah
termasuk peminjaman kain batik
yang wajib dipakai pengunjung
selama berada dalam kompleks
candi. Menurut sejarah, candi
berbentuk stupa ini didirikan olah
para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun
800-an Masehi, di masa pemerintahan Wangsa Syailendra.
Penjagaan di tempat wisata ini sekarang sudah semakin
ketat. Kalau dulu pengunjung masih diperbolehkan untuk
menggapai patung Buddha yang berada di dalam stupa,
sekarang sudah tidak diperbolehkan lagi. Pengambilan
foto masih diperkenankan, asal posisi wisatawan tidak
menduduki atau menyender pada stupa.
Dari Borobudur, Geng Si Bolang ini menuju wilayah
Kaliurang. Di sana, kami mengambil sebuah paket tur
Merapi menggunakan Jeep dengan membayar Rp.250.000
per mobil. Satu mobil Jeep sudah termasuk seorang
pengemudi dan bisa mengangkut empat orang
penumpang. Harga ini juga sudah termasuk peminjaman
helm dan masker.
Dengan rute
perjalanan off-road,
kami dibawa
berkeliling kaki
gunung Merapi dan
melihat sisa-sisa
rumah penduduk
yang terlahap awan
panas saat kejadian
tahun 2010 yang lalu.
Selama perjalanan,
kami sempat
menyinggahi
beberapa titik,
termasuk salah
satunya bunker di mana dua orang relawan tewas
terperangkap lava Merapi di tahun 2006.
Sisa waktu di Jogjakarta kami habiskan dengan berkeliling
kota naik becak. Dengan membayar Rp.40.000 per becak,
kami dibawa berkeliling sampai puas. Membeli oleh-oleh
bakpia dan batik, mencoba melewati beringin kembar di
alun-alun dengan mata tertutup, dan menyusuri
Malioboro sambil singgah makan malam burung dara
goreng di warung lesehan pinggir jalan. Nikmat!
Jadi kesimpulannya, lain kali Hard Rockers punya waktu
untuk berwisata dalam negeri dengan anggaran terbatas,
saran saya sih: ke Jogja aja!
47
diradio
26TH edition
NOV-DEC’13