4. WISATA BAWAH LAUT
RAJA AMPAT,
PAPUA BARAT
Bagi masyarakat kebanyakan, Papua lebih banyak dikenal dengan
kebudayaannya yang masih sangat sederhana, pakaiannya yang
unik (koteka misalnya), juga sumber daya alamnya yang melimpah.
Tapi buat penyelam dan pecinta dunia bawah laut, Papua adalah
surga penyelaman yang menyajikan kekayaan biota laut yang
mengagumkan. Salah satu yang terkenal adalah perairan Raja
Ampat. Kawasan ini dijuluki sebagai Coral Reef Paradise (surga
terumbu karang) oleh penyelam dunia. Lokasinya berada di atas
“kepala burung” Pulau Papua, tepatnya di Provinsi Papua Barat.
Raja Ampat adalah kabupaten baru hasil pemekaran Kabupaten
Sorong dengan luas wilayah sampai 4,6 juta hektar. Sekitar 85%
dari luas wilayah ini merupakan lautan, sementara sisanya adalah
gugusan pulau dan karang atol sejumlah kira-kira 610 pulau. Dari
ratusan pulau-pulau tersebut, hanya 35 pulau saja yang dihuni oleh
penduduk asli.
3.WISATA
TANJUNG PUTING,
KALIMANTAN TENGAH
Taman Nasional Tanjung Puting, sudah menjadi icon dunia untuk
wisatawan kalau ingin melakukan perjalanan wisata alam dan
melihat orangutan. Tahun 1980, dimana Suaka Marga Satwa
Tanjung Puting ditetapkan menjadi Taman Nasional Tanjung
Puting, kunjungan wisatawan masih di dominasi oleh para
peneliti, baik dari dalam negeri, yang ingin menggali potensi alam,
kekayaan flora dan fauna dan pengembangan sebagai kawasan
konservasi dan usaha melestarikannya.
Terjadinya “booming” wisatawan mancanegara, yang
berkunjung ke kawasan konservasi ini, setelah dilakukan
konferensi internasional mengenai “konferensi Kera Besar”
yang menggunakan para pakar, peneliti “kera besar” seluruh
dunia berdatangan. Baik peneliti orangutan sendiri, peneliti
Gorilla, Simpanse dan Bonobo, memberikan masukan untuk
program konservasi tersebut. Banyak biro perjalanan wisata yang
memasarkan Tanjung Puting dengan ‘icon” orangutan sebagai
“primadona.
Sumber tulisan dan gambar : wisatatanjungputing.blogspot.com
Kandungan kekayaan biota laut Raja Ampat adalah paling besar di
seluruh area segitiga koral dunia, yaitu Philipina-Indonesia-Papua
Nugini. Segitiga koral ini merupakan pusat kekayaan terumbu
karang dunia yang dilindungi dan ditetapkan berdasarkan
konservasi perlindungan alam internasional. Dari sekitar 600-an
jenis terumbu karang di dunia, 75% di antaranya berada di perairan
Raja Ampat.
Wisatawan yang berminat mengunjungi Raja Ampat dapat
berangkat dari Jakarta atau kota-kota besar lainnya menuju
Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. Penerbangan
dari Jakarta menuju Sorong biasanya transit terlebih dahulu
di Makassar atau Manado. Dari Bandara Domine Eduard Osok,
wisatawan bisa langsung melanjutkan perjalanan menuju Raja
Ampat menggunakan kapal cepat berkapasitas 10 orang dengan
biaya sekitar 3,2 juta rupiah sekali jalan. Perjalanan dengan kapal
cepat memerlukan waktu sekitar 3 sampai 4 jam.
Kalau ingin menginap berhari-hari di atas kapal (Liveaboard)
dengan menyewa kapal Pinisi yang sudah dimodifikasi khusus
untuk kegiatan penyelaman beberapa hari. Kapal ini memiliki
kapasitas maksimal 14 orang, dengan biaya sekitar Rp 90 juta
sampai Rp 110 juta untuk pelayaran selama seminggu.
Sumber info + foto : www.wisatamelayu.com , www.dunialaut.com
41
diradio
24TH edition
JUL-AUG ’13