diCO
VER STORY
BALI
Akan
seperti ap
a
nanti?
B
umi semakin serius mengalami perubahan. Global
Warming sepertinya sudah mulai dirasakan oleh sebagian
besar penduduk dunia, baik Indonesia dan khususnya
di Bali. Semakin lama, semakin terasa panas, permukaan
laut semakin naik dan menggerus tepi pantai, dan masih
banyak lagi.
Melakukan perubahan tentu jadi hal yang sangat penting,
apalagi untuk Bali yang menunjukkan dirinya sebagai
destinasi pariwisata dunia. Berbagai pembangunan
infrastruktur sudah dilakukan, bahkan beberapa
diantaranya baru saja dimulai. Lihat saja pembangunan
underpass Dewa Ruci, perbaikan fasilitas bandara Ngurah
Rai sampai pembangunan jalan tol yang menghubungkan
Benoa – Bandara – Nusa Dua, mega proyek yang
menghiasi Bali saat ini untuk bisa bersaing di tingkat
internasional.
Sama halnya dengan setiap perubahan yang terjadi di
dunia, perubahan yang dilakukan di Bali juga mengalami
perubahan yang signifikan. Permasalahan baru dan
lama-kelamaan dianggap sebagai satu hal yang wajar.
Hal yang sangat klise, melihat dan mendengar masalah
sampah plastik, masalah keamanan, polusi udara yang
memprihatinkan di pusat kota, sampai kemacetan yang
menjadi pemandangan sehari-hari.
Membayangkan dulu dan sekarang mungkin akan sangat
jauh berbeda kalau urusan sampah. Dulu, masyarakat
dunia masih dominan memanfaatkan daun untuk
membungkus makanan. Setelah dipakai, dibuang begitu
saja, sangat tradisional. Tapi tidak menjadi masalah,
karena daun akan membusuk dan terurai dengan tanah.
Kalau sekarang, dengan kebiasaan “tradisional” dalam
membuang sampah justru menimbulkan masalah serius
karena yang dibuang adalah sampah plastik. Dari sini bisa
kita lihat seberapa besar kesadaran orang-orang terhadap
kelestarian lingkungan di jaman yang sudah modern ini.
8
diradio
22ND edition
MAR-APR ’13
Kemacetan lalu lintas dan polusi yang tentu tidak bisa
dipisahkan, padatnya jumlah kendaraan terutama
kendaraan pribadi adalah hal utama penyebab macet.
Nggak usah melihat kota-kota lain di dunia, ataupun
di Indonesia. Di Bali saja, sesuai data dari institut studi
tranportasi (instran.org), awal 2011 jumlah kendaraan di
Bali sudah mencapai 2,35 juta unit. Setengah dari jumlah
itu beroperasi di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten
Badung.
Aah, indahnya dunia ketika masih hijau.. Membayangkan
dunia di masa lalu, atau mungkin lebih sempit dengan
melihat Bali pada awalnya yang terkenal karena
keindahan budaya dan pemandangan alamnya yang luar
biasa.. Sekarang dihiasi bangunan tinggi dan budaya
yang pelan-pelan tertutup oleh tradisi luar. Semakin
mengikis kesadaran dan menutup kepedulian kita untuk
melindungi pulau kecil ini.. Jawaban baik tentu bisa kita
siapkan dari sekarang sebelum terlambat :-)
Teks : I Ketut Tamba Budiarsana
Gambar : Lukisan Made Bayak
(http://madebayak.wordpress.com/)