“
“It is not really important
to think what you say,
but it is much more
important to think how
you say”
• Hanya minta kenaikan gaji hanya
kalau kita bisa menunjukkan
prestasi tertentu
Masih ada hubunganya dengan poin pertama, disini
kita bisa mengukur sendiri tanpa perlu membuat daftar
pencapaian. Dalam hal ini yang menjadi prestasi atau tolak
ukur biasanya adalah apakah kita sudah mencapat target
tahunan atau bulanan yang diinginkan perusahaan. Kalau
sudah, silahkan minta kenaikan gaji.
• Pahami keadaan perusahaan
Adalah sangat nggak baik kalau kita meminta kenaikan
gaji saat perusahaan sedang mengalami krisis, apalagi
saat perekonomian sedang nggak bagus dan perusahaan
terpaksa melakukan penghematan.
• Minta kenaikan gaji dalam
bentuk persentase
Secara psikologi, kalau kita menyebutkan persentase akan
lebih masuk akal dan mungkin dikabulkan dibandingkan
kita menyebutkan nominal tertentu. Akan lebih baik kalau
gaji dinaikkan berdasarkan persentase tertentu, walaupun
nggak sebanyak yang kita inginkan.
• Ketahui Market Rate untuk posisi
level yang sama
Dengan mengetahui market rate, kita bisa mengajukan
angka yang dianggap “masuk akal” untuk perusahaan. Info
ini bisa didapatkan melalui headhunter atau konsultan
rekruitmen.
• Tunjukkan ke bos kalau dengan
meminta kenaikan gaji kita juga
siap menerima tanggung jawab
yang lebih besar
Semua perusahaan menganggap setiap gaji yang dibayar
adalah investasi, jadi setiap rupiah diharapkan akan
kembali sebagai value yang lebih besar di masa depan.
• Coba ngobrol dengan bos
tentang kenaikan gaji dalam
keadaan yang santai
Kalau memungkinkan coba untuk ngobrol tentang gaji
dalam keadaan yang tenang, santai, dan menyenangkan.
Coba untuk memposisikan diri kita sebagai pekerja yang
ingin terus maju dan membuat banyak perubahan positif
untuk perusahaan, jadi sangat pantas untuk menerima
kenaikan gaji.
• Employee dan Employer punya
sudut pandang yang berbeda
tentang permintaan kenaikan gaji
Kebanyakan employee berpikir kalau kenaikan gaji
adalah penghargaan atas performa kerjanya di masa
lalu. Sedangkan employer berpikiran kalau kenaikan gaji
adalah insentif untuk employee supaya bisa meningkatkan
prestasi kerjanya di masa depan.
Ada satu quote yang bilang kalau “It is not really important
to think what you say, but it is much more important
to think how you say” adalah hal yang sangat tepat
untuk kasus meminta kenaikan gaji ini. Jadi, meminta
kenaikan gaji bukanlah hal yang tabu atau terlarang
untuk dilakukan. Selama kita bisa membuktikan kalau kita
memang pantas menerimanya, dan siap berkontribusi baik
ke depannya, kenapa tidak?
Sudah siap meminta kenaikan gaji, hardrockers? (dan)
Info Penulis
Haryo Utomo Suryosumarto
43
~ Penulis adalah Founder and Managing Director of PT Headhunter Indonesia,
satu perusahaan konsultan rekruitmen yang dispesialisasi untuk pekerja kelas
manager keatas sampai dengan C-Level. Selain itu juga menjadi narasumber
karir di Good Morning Hardrockers Show Bali.
diradio
22ND edition
MAR-APR ’13