Channel Magz Edisi 03 Juni 2014 | Page 8

kisahsukses kisahsukseskisahsukses kisahsukses kisahsukse kisahsukse kisahsukses kisahsukseskisahsukses kisahsu sukses kisahsukses kisahsukses Tentang sekolah wartawan, Sekolah Tinggi Publisistik, ia kemudian mendaftar meski ia berasal dari sekolah teknik. Secara administratif, Andi F Noya memang tidak bisa lulus seleksi. Namun Andi F Noya tidak mau menyerah, ia kemudian memperoleh rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Akhirnya Andi F Noya diterima di Program Diploma 3 STP Jakarta dengan syarat jika nanti nilainya jelek maka langsung di-dropout. Selama kuliah di Jakarta, Andi F Noya menumpang di rumah kakaknya. Andi F Noya cukup tahu diri, setiap pagi ia memandikan keponakannya dan mengantarkannya ke sekolah sebelum ia berangkat ke kampus. Sejak kuliah, Andi F Noya dikenal dengan rambut kribo tebal yang sampai sekarang masih dipertahankannya. Ketika menginjak semester tiga, Andi F Noya diterima menjadi reporter Apa & Siapa majalah Tempo. Andi F Noya kemudian berhenti kuliah dan meniti karir sebagai wartawan. Sejak saat itu, Andi F Noya meniti karir sebagai wartawan di sejumlah media. Setelah berhenti menjadi reporter Apa & Siapa pada tahun 1986, Andi F Noya berpindah kerja berkali-kali. Andi F Noya pernah menjadi reporter majalah Swa Sembada (1986-1987), reporter harian Bisnis Indonesia (1987-1988), asisten redaktur harian Bisnis Indonesia (1987-1988), koordinator reportase harian Bisnis Indonesia (1987-1988), redaktur harian Bisnis Indonesia (1987-1988), redaktur majalah Matra (1988-1989), koordinator reportase majalah Matra (1989-1990), dan redaktur pelaksana majalah Matra (1990-1992). Sejak tahun 1992, memulai karir di Media Indonesia. Sejak tahun 1992, Andy F Noya menempati beberapa posisi di Media Indonesia yaitu antara lain sebagai asisten redaktur eksekutif (1992-1993), redaktur ekonomi/ketua tim breku (1993-1994), ketua tima berita keuangan (1994), penjab edisi minggu (1997), redaktur edisi minggu (1997-1998), dan pejabat sementara asisten redaktur (1998-2000). Tahun 1998, Andy F Noya mengusulkan kepada Surya Paloh sebagai pemilik Media Group untuk mendirikan stasiun televisi. Andy F Noya magang terlebih dahulu di RCTI sebelum akhirnya kembali dan menjadi pemimpin redaksi Metro TV. Andy F Noya semakin sibuk karena memiliki dua jabatan sekaligus, yaitu pemimpin redaksi Metro TV dan wakil pemimpin umum Media Indonesia. Pada tahun 2005, Surya Paloh menantang Andy F Noya untuk tampil di depan layar. Andy F Noya yang selama ini hanya ada di belakang panggung awalnya ragu untuk memandu acara talkshow, namun Surya Paloh terus "memaksanya". Ternyata Surya Paloh tidak salah, acara talkshow yang dipandu Andy F Noya sukses besar. Kisah-kisah inspiratif dan pertanyaan-pertanyaan tajam tapi ringan ala Andy F Noya adalah rahasianya. 08