kisahsukses
kisahsukseskisahsukses kisahsukses kisahsukse
kisahsukse
kisahsukses kisahsukseskisahsukses kisahsu
sukses kisahsukses
kisahsukses
Tentang sekolah wartawan, Sekolah Tinggi Publisistik, ia kemudian mendaftar meski ia berasal dari sekolah teknik.
Secara administratif, Andi F Noya memang tidak bisa lulus seleksi. Namun Andi F Noya tidak mau menyerah, ia
kemudian memperoleh rekomendasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Akhirnya Andi F Noya diterima di Program
Diploma 3 STP Jakarta dengan syarat jika nanti nilainya jelek maka langsung di-dropout.
Selama kuliah di Jakarta, Andi F Noya menumpang di rumah kakaknya. Andi F Noya cukup tahu diri, setiap pagi ia
memandikan keponakannya dan mengantarkannya ke sekolah sebelum ia berangkat ke kampus. Sejak kuliah, Andi F
Noya dikenal dengan rambut kribo tebal yang sampai sekarang masih dipertahankannya. Ketika menginjak semester
tiga, Andi F Noya diterima menjadi reporter Apa & Siapa majalah Tempo. Andi F Noya kemudian berhenti kuliah dan
meniti karir sebagai wartawan. Sejak saat itu, Andi F Noya meniti karir sebagai wartawan di sejumlah media.
Setelah berhenti menjadi reporter Apa & Siapa pada tahun 1986, Andi F Noya berpindah kerja berkali-kali. Andi F
Noya pernah menjadi reporter majalah Swa Sembada (1986-1987), reporter harian Bisnis Indonesia (1987-1988),
asisten redaktur harian Bisnis Indonesia (1987-1988), koordinator reportase harian Bisnis Indonesia (1987-1988),
redaktur harian Bisnis Indonesia (1987-1988), redaktur majalah Matra (1988-1989), koordinator reportase majalah
Matra (1989-1990), dan redaktur pelaksana majalah Matra (1990-1992). Sejak tahun 1992, memulai karir di Media
Indonesia.
Sejak tahun 1992, Andy F Noya menempati beberapa posisi di Media Indonesia yaitu antara lain sebagai asisten
redaktur eksekutif (1992-1993), redaktur ekonomi/ketua tim breku (1993-1994), ketua tima berita keuangan
(1994), penjab edisi minggu (1997), redaktur edisi minggu (1997-1998), dan pejabat sementara asisten redaktur
(1998-2000). Tahun 1998, Andy F Noya mengusulkan kepada Surya Paloh sebagai pemilik Media Group untuk
mendirikan stasiun televisi. Andy F Noya magang terlebih dahulu di RCTI sebelum akhirnya kembali dan menjadi
pemimpin redaksi Metro TV.
Andy F Noya semakin sibuk karena memiliki dua jabatan sekaligus, yaitu pemimpin redaksi Metro TV dan wakil
pemimpin umum Media Indonesia. Pada tahun 2005, Surya Paloh menantang Andy F Noya untuk tampil di depan
layar. Andy F Noya yang selama ini hanya ada di belakang panggung awalnya ragu untuk memandu acara talkshow,
namun Surya Paloh terus "memaksanya". Ternyata Surya Paloh tidak salah, acara talkshow yang dipandu Andy F
Noya sukses besar. Kisah-kisah inspiratif dan pertanyaan-pertanyaan tajam tapi ringan ala Andy F Noya adalah
rahasianya.
08