Campus Guide Jakarta - Edisi Perdana Febuary 2015 | Page 29
Foto : Dok. Istimewa
Foto : Dok. Istimewa
MARINE
Gairah Maritim
di Kampus IPB
Oleh: Wanda Ayu A.
D
engan status sebagai negara kepulauan
dengan garis pantai yang panjang,
Indonesia memiliki ketersediaan sumber
daya ikan yang sangat besar yang
tersebar di laut. Itu pun belum termasuk
ketersediaan sumber daya ikan di perairan tawar. Secara logika,
besarnya ketersediaan ikan tersebut memungkinkan Indonesia
tidak lagi tergantung dengan negara lain sehingga pada
akhirnya mampu mencapai kemandirian pangan nasional dalam
hal ikan. Ini adalah potensi yang sangat besar.
Namun, yang terjadi ternyata tidaklah demikian. Para
nelayan dan masyarakat pesisir yang hidupnya terkait dengan
industri perikanan masih banyak yang hidup miskin. Terlebih
lagi, sekitar 75% Wilayah Pengelolaan Perikanan di Indonesia
mengalami overfishing alias sumber dayanya tereskploitasi di
luar batas. Laut Indonesia yang notabene memiliki biodiversitas
tertinggi di dunia ternyata belum mampu membuat warganya
sejahtera, suatu tanda bahwa potensi alam kita tidak dikelola
dengan baik.
Potensi ini harusnya menjadi salah satu kekuatan Indonesia
dalam menghadapi pasar tunggal ASEAN di 2015 ini karena
secara geografis Indonesia bisa dikatakan sebagai negara
dengan luas laut terbesar di ASEAN. Walaupun begitu,
keberadaan komunitas ASEAN 2015 ini tidak hanya membawa
peluang dan pemanfaatan tetapi juga permasalahan, hambatan,
dan tantangan bagi Indonesia di bidang kelautan dan perikanan.
Pasalnya, dengan adanya pasar bebas, maka produk-produk
asing berhak berkeliaran di Indonesia tanpa batas, termasuk
produk ikan dan laut.
Pemerintah sendiri melalui Menteri Perikanan dan Kelautan
Susi Pudjiastuti mencanangkan program pembangunan kelautan
dan perikanan Indonesia dengan mendasarkan pada tiga
prinsip, yakni pro bisnis, pro lingkungan, dan pro keberlanjutan.
Kebijakan ini mempunyai fokus peningkatan produktivitas dan
nilai tambah produk kelautan dengan memperhatikan faktor
lingkungan sehingga menjamin ketersediaan sumber daya alam
di masa depan.
Dalam hal inilah maka peranan perguruan-perguruan tinggi
diperlukan. Tidak hanya sebagai penghasil sumber daya manusia
yang berkualitas, namun perguruan tinggi juga berperan dalam
pengembangannya melalui riset-riset dan inovasi yang dapat
menghasilkan solusi dalam permasalahan perikanan di Indonesia.
FEBRUARI 2015 | CAMPUS GUIDE
27