Cakrawala Edisi 426 | Page 39

Survei dan Pemetaan Nasional (Basurtanal). Pada tahun 2000 Penerbangan TNI AL mendapat pesawat Cassa Patmar sebanyak 3 buah, 3 buah Helicopter Colibri EC120 B dan 1 buah helikopter BO-105. Tahun 2009 s.d. 2015 Penerbangan TNI AL menerima 3 buah Pesud Patmar jenis CN-235 dan dilanjutkan dengan 1 buah helikopter angkut taktis BO105 dipersenjatai sebagai helikopter Escort dan 8 buah pesawat Bonanza G-36 sedangkan untuk pengadaan Helikopter AKS direncanakan akan diadakan 11 Helikopter jenis Panther AS-565. Puspenerbal saat ini memiliki pesawat udara dari berbagai jenis dan fungsi meliputi Fixed Wing antara lain CN-235 Patmar, NC 212 Casa Angkut, NC 212 Casa Patmar, TB-9 Tampico(latih), TB-10 Tobago (latih), F-33 Bonanza (latih), G-36 Bonanza (latih) N-22/N 24 Nomad (latih). Sedangkan fungsi Rotary Wing meliputi NBO-105 Bolkow, Nbell-412, Nbell-412 EP, EC-120 Colibri (latih). Pesawat-pesawat tersebut berada di Wing Udara 1 sebanyak 63 Pesud dan di Wing Udara 2 sebanyak 13 Pesud. Pangkalan Udara Angkatan Laut Pangkalan Udara Morokrembangan Surabaya, dijadikan Pangkalan Udara Angkatan Laut pertama. Dasar pemikirannya adalah di Surabaya sudah ada lapangan terbang Tanjung Perak, bekas Pangkalan Udara Angkatan Laut Belanda yang disebut Marine Vlieg Kamp Morokrembangan. Pada tahun 1959 Mayor Hamami ditunjuk menjadi Komandan Kesatuan Penerbangan di Morokrembangan. Tahun 1960, Pangkalan Udara Morokrembangan siap dioperasikan dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Kasal Nomor 19/1/II tanggal 2 April 1960 dibentuklah Pangkalan Udara Angkatan Laut Morokrembangan (PUALAM). Mayor Hamami kembali ditunjuk menjadi Komandan PUALAM yang pertama. PUALAM diresmikan oleh pejabat Presiden RI/Perdana Menteri Ir. H. Djuanda pada tanggal 4 April 1960. Kemudian dalam rangka untuk mempersiapkan fasilitas pangkalan yang dapat mendukung pesawat militer ukuran besar dan rangka perjuangan pembebasan Irian Barat serta Pangkalan Udara bertaraf Internasional sesuai ketentuan ICAO maka menetapkan Waru sebagai lokasi Pangkalan Udara Angkatan Laut untuk menggantikan PUALAM. Akhirnya tanggal 12 Agustus 1964 dilangsungkan upacara peresmian ‘Pangkalan Udara Angkatan Laut Djuanda’ dengan inspektur upacara Presiden Soekarno. Selain Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda, Penerbangan Angkatan Laut juga telah membangun stasion-stasion udara TNI AL yang disingkat (Sionudal) yaitu di Sabang, Tanjungpinang, Matak, Jakarta, Manado, Kupang dan Aru. Namun sejak reorganisasi TNI AL pada tahun 1985 nama Sionudal dirubah menjadi Pangkalan Udara TNI AL dengan kemampuan dukungan logistik terhadap unsur-unsur udara operasional milik TNI AL maupun TNI. Adapun Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut antara lain: Lanudal kelas A (Lan Ց