INFO
66
Ia mengakui bahwa menjadi bagian dari misi
perdamaian berarti dapat berkontribusi menghasilkan
perdamaian kepada saudara-saudaranya di Selatan
Lebanon. Dalam tugas-tugas, ia telah mempunyai
kesempatan untuk berinteraksi dengan pasukan
perdamaian dari berbagai negara lainnya, yang
berbeda budaya dan adat-istiadat. Ini adalah
pengalaman yang sangat berkesan.
Bekerja sebagai satu badan, mengerjakan satu
tujuan yang sama—yakni menjaga perdamaian di
Selatan Lebanon. Telah menjadi pengalaman panjang
menuju perdamaian dan keamanan. Dan harapannya,
agar masyarakat Lebanon akan terus mendukung
UNIFIL dan Angkatan Bersenjata Lebanon untuk
menegakkan perdamaian yang mapan dinegaranya.
Ada lagi perbedaan yang paling menyolok. Di
beberapa negara lainnya, Angkatan Bersenjatanya
memiliki tentara wanita setingkat tamtama. Lain
halnya di Indonesia, TNI tidaklah demikian.
Sumber tentara wanita di Indonesia adalah setingkat Bintara dan Perwira. Tidak demikian dengan
Prancis, Ghana, Portugis, Belgia, Spanyol. Mereka
memiliki tentara wanita yang berpangkat Kopral.
Kopral Stephanie Gerards, An Explosive
Detection Dog Leader dari Belgia, dengan teman
pendamping khusus—anjing pelacak yang bernama
Api. Menyatakan, ini pertama kali ia turut mengambil
bagian dalam misi perdamaian PBB. Ia memiliki
teman khusus. Namanya adalah Api dan dia adalah
anjing pelacak.
Selain itu ia bertemu dengan masyarakat Lebanon
yang sangat ramah dan bersahabat. Harapannya
bahwa masyarakat Lebanon akhirnya akan
menikmati perdamaian yang selamanya, dan dapat
melaksanakan pembangunan lebih lanjut.
Sedangkan Kopral Jolanda Lara dari Spanyol,
bertugas mengemudikan kendaraan personel
bersenjata dan sangat suka menolong anak-anak
yang sakit atau mendatangi ternak-ternak domba
yang terluka.
Baginya ini adalah misi perdamaiannya yang
kedua kalinya. Dan merupakan suatu kebanggaan
dapat menjadi bagian dari UNIFIL. Bekerja sebagai
pengemudi kendaraan bersenjata dan merasa sangat
beruntung sebab memiliki kesempatan bertemu
penduduk lokal saat berpatroli.
Satu kali ia menolong anak yang sakit dan
pada beberapa kesempatan ia dapat membantu
para Gembala Domba untuk merawat Dombanya
yang sakit. Bagaimanapun, ia juga sangat rindu
orangtuanya. Ia menelepon mereka setiap hari, hanya
untuk mendengar suaranya. Itu sudah cukup. Setiap
hari, menelepon mereka itu berarti satu hari telah
berkurang, sehingga pasti akan bertemu kembali.
Tentara wanita dari Nepal, Perwira Perawat Captain
Bimala Kumani Moktan dan Perwira Medis Captain dr.
Renu Shrestha, menikmati pertukaran budaya dengan
komunitas lokal.
Mereka merasa luar-biasa dan sangat bangga
menjadi bagian dari misi perdamaian PBB. Terakhir
kali mereka mengatur program per \