PRESTASI
58
dalam Operasi Amfibi. Operasi Amfibi merupakan
suatu operasi lengkap yang meliputi: perencanaan,
embarkasi pasukan dan peralatan, latihan umum,
gerakan menuju daerah sasaran, serbuan, bantuan
tempur dan kegiatan bantuan logistik administrasi bagi
pasukan pendarat sampai dengan tahap pengakhiran
operasi amfibi. Alat ini dikembangkan oleh Kapten
Laut (P) John David N.S.,ST., alumni STTAL program
studi S1 Teknik Manajemen Industri Angkatan XXXI
di bawah bimbingan dosen STTAL dan para peneliti
dari Dislitbangal serta direview oleh stakeholder dari
jajaran Komando Pasukan Katak.
Alat ini dikembangkan dengan memperhatikan
faktor ergonomis, keamanan, kenyamanan serta
tidak merasakan kelelahan setelah melaksanakan
renang rintis. Berdasarkan hasil ujicoba yang telah
dilaksanakan, alat Combat Swimmer Vehicle GT-1
ini mengalami peningkatan kecepatan dari produk
sebelumnya, yang semula 20 menit menjadi 13 menit
dengan jarak tempuh 400 m. Material dibuat dari fiber
yang sangat ringan dan menggunakan penggerak motor
dc senyap dengan baterai sebagai sumber tenaga.
Prototipe juga dilengkapi dengan kompas sebagai
penunjuk arah. Namun demikian masih terdapat
kelemahan pada baterai yang cepat habis karena daya
yang dipergunakan semakin besar. Prototipe Combat
Swimmer Vehicle GT-1 ini masih perlu disempurnakan
terutama pada bagian pelindung motor dan baterai.
2. Baju Pendukung Keselamatan dan Keamanan
Kerja Penyelam TNI AL. Alat yang dikembangkan oleh
Kapten Laut (S) Suwandi,ST., alumni STTAL program
studi S1 Teknik Manajemen Industri Angkatan XXXI
di bawah bimbingan dosen STTAL dan para peneliti
dari Dislitbangal serta direview oleh stakeholder dari
jajaran Dinas Penyelaman Bawah Air (Dislambair)
ini merupakan inovasi baru untuk penyempurnaan
baju pendukung keselamatan dan keamanan kerja
bagi para penyelam TNI AL yang telah ada. Alat yang
dikembangkan ini dilengkapi dengan perlengkapan
helm/pelindung kepala yang dapat menghindari
benturan kepala dengan dinding kapal yang banyak
ditumbuhi karang keras. Pada bagian badan tertutup
oleh baju kerja penyelaman yang aman dan nyaman.
Alat ini dilengkapi dengan sarung tangan yang terbuat
dari bahan yang tidak mudah robek sehingga mampu
melindungi tangan saat bekerja di bawah air. Pada
bagian telapak kaki dilengkapi dengan sepatu yang
dapat melindungi kaki dari gesekan fin dan kemasukan
benda tajam atau tiram. Oleh karena itu, alat ini sangat
urgen bagi para penyelam TNI AL yang memiliki jam
selam tinggi, apalagi untuk mendukung kegiatankegiatan yang bersifat darurat atau kecelakaan kapal.
Dan yang lebih penting adalah alat telah didisain
secara ergonomis, sehingga penyelam merasa aman
Gambar 3. Baju Pendukung Keselamatan dan
Keamanan Kerja Penyelam TNI AL yang dinamakan
Ontokusumo.
dan nyaman ketika menggunakannya untuk aktifitas
penyelaman. Berdasarkan hasil rangkaian ujicoba yang
telah dilaksanakan, Baju Pendukung Keselamatan
dan Keamanan Kerja Penyelam TNI AL yang didisain
menggunakan material bahan dari neoprene (karet
sintetik) ini, mampu memberikan kehangatan dan
kenyamanan ketika menyelam, serta sudah sangat
sesuai dengan kebutuhan penyelam di lingkungan TNI
AL. Prototipe baju selam ini dibuat dalam dua jenis
yaitu untuk combat diver dan salvage diver. Prototipe
ini siap untuk diproduksi secara massal.
3. Decoy Torpedo SUT Menggunakan Noise Maker
Mekanik Madusena MX-1. Alat yang dikembangkan
secara berkelompok oleh Pelda EDE Agus Darmanto,
Junaidi Slamet, dan Serka EKL Teguh Setiono, alumni
Program studi DIII Teknik Elektronika Angkatan V di
bawah bimbingan dosen STTAL dan para peneliti dari
Dislitbangal serta direview oleh stakeholder dari Satuan
Kapal Selam ini, bermanfaat untuk mengalihkan atau
mengecohkan perhatian torpedo ke decoy dengan
memanfaatkan signal ajector pada KRI kelas Cakra
dan Nanggala sebagai peluncur Decoy sehingga kapal
selam dapat terhindar dari serangan torpedo SUT lawan.
Selama ini pada saat latihan penembakan torpedo
SUT, kapal selam selalu menggunakan sebuah noise
maker sebagai sasaran. Prinsip kerja noise maker
adalah mengeluarkan bunyi/derau yang dihasilkan
oleh motor dc yang memutar kipas pemukul butiran
gotri sehingga mengeluarkan noise dengan frekuensi
tertentu. Homing Head Torpedo SUT akan mencari/
scanning sumber bunyi dan menjadikan sumber
noise sebagai sasaran. Dengan pengembangan
alat Decoy Torpedo SUT yang menggunakan noise
maker mekanik ini diharapkan dapat bermanfaat