Cakrawala Edisi 419 | Page 12

TOPIK UTAMA 12 Catatan dari Kunjungan Kerja Kasal dan Pejabat Teras Mabesal ke ANRI ARSIP. ANTARA MASA LALU, MASA KINI DAN MASA DATANG D ari mana bangsa ini mengetahui kalau nenek moyang kita adalah bangsa pelaut ulung yang catatan kebesarannya tercatat di berbagai pelosok negeri? Bagaimana pula kita tahu kalau dahulu Sriwijaya dan Majapahit pernah berjaya sebagai kerajaan bercorak maritim yang wilayah kekuasaannya bahkan melampaui luas wilayah Nusantara saat ini? Dan ada lagi ribuan pertanyaan untuk membuka tabir dan jejak masa lalu kita sebagai sebuah bangsa. Jawaban dari ribuan pertanyaan itu, selain berada pada jejak-jejak peradaban yang tergores dalam batu dan gua-gua di alam terbuka, juga tertulis dalam lembar perlembar arsip yang tersimpan dan terselamatkan pada individu-individu, lembaga swadaya, dan terutama lembaga negara. Kenyataan ini menunjukkan betapa pentingnya peran arsip sebagai rekaman informasi dan memori kolektif bangsa guna mendeskripsikan perjalanan sejarah dari masa ke masa, sekaligus sebagai cerminan identitas, budaya dan harkat bangsa. Oleh karena itu, mengingat keterbatasan ingatan manusia, maka kesadaran untuk merekam segala aktivitas dalam wujud arsip menjadi sebuah keharusan. Adanya kesadaran terhadap eksistensi arsip dari setiap warga bangsa, akan memberikan kontribusi besar dalam menghimpun pengetahuan bagi kemajuan peradaban manusia. Kesadaran terhadap arsip ini juga penting untuk memastikan segala aktivitas manusia yang terekam dapat menjadi sumber sejarah secara turun-temurun dari generasi satu ke generasi berikutnya. Oleh sebab itu keberadaan arsip sebagai salah satu sumber sejarah, berada pada tiga dimensi waktu, yakni masa lalu, masa kini dan masa datang. Kunjungan Kerja Kasal Dalam konteks kesadaran terhadap arsip dan sejarah ini, pada awal bulan Mei 2014, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio didampingi para pejabat teras Mabesal melaksanakan kunjungan kerja ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jalan Ampera Raya nomor 7, Jakarta Selatan. Dalam kunjungan tersebut Kasal bersama rombongan diterima oleh Sekretaris Utama ANRI Gina Masydah Husni, M.Hum., beserta pejabat eselon I dan II terkait. Kunjungan Kasal bersama rombongan pejabat teras Mabesal ini, kembali mengingatkan kepada kejadian 16 tahun ke belakang. Pada bulan yang sama (Mei) tahun 1998 ketika terjadi peristiwa “Kerusuhan Mei”, para prajurit TNI AL dari Korps Marinir berada di sekitar gedung ANRI ini. Dalam semangat dan kesadaran yang sama tentang akan arti penting ANRI sebagai aset bangsa, para prajurit Korps Marinir mendirikan tenda dan menginap di sekitar gedung ANRI untuk menjaganya dari kemungkinan perbuatan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Tentang kunjungan kerjanya ke ANRI, Kasal mengungkapkan, bahwa kedatangannya ke ANRI bersama Wakasal dan para pejabat tinggi jajaran TNI AL, sebagai pucuk dicinta ulam tiba, dan bagaimana bangsa ini seharusnya menghargai para pendahulunya sebagaimana dikatakan John F. Kennedy. Untuk itu Kasal menyampaikan kebanggaannya karena dapat berkunjung dan diterima oleh jajaran ANRI. “TNI AL berkomitmen untuk membangun kerja sama kemitraan dengan segera menindaklanjuti apa-apa yang disepakati dalam MOU serta membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih rinci”, kata pucuk pimpinan di jajaran TNI AL yang juga seorang cendekiawan ini.