TOPIK UTAMA
12
Catatan dari Kunjungan Kerja Kasal dan Pejabat Teras Mabesal ke ANRI
ARSIP.
ANTARA MASA LALU, MASA KINI
DAN MASA DATANG
D
ari mana bangsa ini mengetahui kalau nenek
moyang kita adalah bangsa pelaut ulung yang
catatan kebesarannya tercatat di berbagai
pelosok negeri? Bagaimana pula kita tahu kalau
dahulu Sriwijaya dan Majapahit pernah berjaya
sebagai kerajaan bercorak maritim yang wilayah
kekuasaannya bahkan melampaui luas wilayah
Nusantara saat ini? Dan ada lagi ribuan pertanyaan
untuk membuka tabir dan jejak masa lalu kita sebagai
sebuah bangsa.
Jawaban dari ribuan pertanyaan itu, selain berada
pada jejak-jejak peradaban yang tergores dalam
batu dan gua-gua di alam terbuka, juga tertulis
dalam lembar perlembar arsip yang tersimpan dan
terselamatkan pada individu-individu, lembaga
swadaya, dan terutama lembaga negara. Kenyataan
ini menunjukkan betapa pentingnya peran arsip
sebagai rekaman informasi dan memori kolektif
bangsa guna mendeskripsikan perjalanan sejarah
dari masa ke masa, sekaligus sebagai cerminan
identitas, budaya dan harkat bangsa.
Oleh karena itu, mengingat keterbatasan
ingatan manusia, maka kesadaran untuk merekam
segala aktivitas dalam wujud arsip menjadi sebuah
keharusan. Adanya kesadaran terhadap eksistensi
arsip dari setiap warga bangsa, akan memberikan
kontribusi besar dalam menghimpun pengetahuan
bagi kemajuan peradaban manusia. Kesadaran
terhadap arsip ini juga penting untuk memastikan
segala aktivitas manusia yang terekam dapat
menjadi sumber sejarah secara turun-temurun dari
generasi satu ke generasi berikutnya. Oleh sebab
itu keberadaan arsip sebagai salah satu sumber
sejarah, berada pada tiga dimensi waktu, yakni masa
lalu, masa kini dan masa datang.
Kunjungan Kerja Kasal
Dalam konteks kesadaran terhadap arsip dan
sejarah ini, pada awal bulan Mei 2014, Kepala
Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr.
Marsetio didampingi para pejabat teras Mabesal
melaksanakan kunjungan kerja ke Arsip Nasional
Republik Indonesia (ANRI) di Jalan Ampera Raya
nomor 7, Jakarta Selatan. Dalam kunjungan tersebut
Kasal bersama rombongan diterima oleh Sekretaris
Utama ANRI Gina Masydah Husni, M.Hum., beserta
pejabat eselon I dan II terkait.
Kunjungan Kasal bersama rombongan pejabat
teras Mabesal ini, kembali mengingatkan kepada
kejadian 16 tahun ke belakang. Pada bulan yang
sama (Mei) tahun 1998 ketika terjadi peristiwa
“Kerusuhan Mei”, para prajurit TNI AL dari Korps
Marinir berada di sekitar gedung ANRI ini. Dalam
semangat dan kesadaran yang sama tentang akan
arti penting ANRI sebagai aset bangsa, para prajurit
Korps Marinir mendirikan tenda dan menginap
di sekitar gedung ANRI untuk menjaganya dari
kemungkinan perbuatan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Tentang kunjungan kerjanya ke ANRI, Kasal
mengungkapkan, bahwa kedatangannya ke ANRI
bersama Wakasal dan para pejabat tinggi jajaran
TNI AL, sebagai pucuk dicinta ulam tiba, dan
bagaimana bangsa ini seharusnya menghargai
para
pendahulunya
sebagaimana
dikatakan
John F. Kennedy. Untuk itu Kasal menyampaikan
kebanggaannya karena dapat berkunjung dan
diterima oleh jajaran ANRI. “TNI AL berkomitmen
untuk membangun kerja sama kemitraan dengan
segera menindaklanjuti apa-apa yang disepakati
dalam MOU serta membuat Perjanjian Kerja Sama
(PKS) yang lebih rinci”, kata pucuk pimpinan di
jajaran TNI AL yang juga seorang cendekiawan ini.