Dengan berakhirnya bulan suci Ramadan, berakhir pula salah satu bulan tersulit bagi para muslim di Rusia. Pada bulan Ramadan yang bertepatan pada musim panas kali ini, umat Islam di Rusia harus berjuang berpuasa menahan hawa nafsu selama hampir 20 jam setiap harinya.
Terlepas dari betapa sulitnya berpuasa di Rusia, usainya bulan Ramadan pun menyimpan kesedihan. Melalui berbagai situs media sosial, komunitas muslim di Rusia berbagi harapan mereka untuk tahun medatang, kenangan-kenangan selama bulan Ramadan, dan mengimbau agar masyarakat muslim terus menyempurnakan nilai-nilai kerohanian mereka.
Masyarakat Indonesia yang tinggal di Rusia turut merasakan kemeriahan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Sekitar 200 warga negara Indonesia mengikuti kegiatan salat Idul Fitri berjamaah yang digelar Kedutaan Besar RI di Moskow, pada Selasa 4 Juni 2019 waktu setempat.
KBRI Moskow bekerja sama dengan Himpunan Persaudaraan Islam Indonesia (HPII) di Moskow menyelenggarakan kegiatan salat Idul Fitri. Bertindak selaku imam salat adalah Rifqi Zulkarnaen, mahasiswa penerima beasiswa dari pemerintah Rusia.
Selain salat berjamaah, kegiatan dilanjutkan dengan acara ramah tamah, silaturahim dan santap hidangan Idul Fitri bersama dengan Duta Besar RI untuk Rusia, M Wahid Supriyadi dan segenap staf jajaran KBRI Moskow. Kegiatan dilaksanakan di Wisma Duta yang dihadiri sekitar 400 orang.
Di tengah musim semi yang sejuk, masyarakat Indonesia yang didominasi para mahasiswa menikmati hidangan yang bagi mereka sangat langka. Sama seperti di Indonesia, ibu-ibu Dharma Wanita KBRI menyiapkan lontong sayur, opor ayam, rendang, terik kacang dan lainnya. Ada pula aneka penganan khas Idul Fitri, seperti kue nastar, putri salju, lapis legit, tape ketan hitam dan es campur.