Going Places
Transporter
Sejauh ini Blue Bird sebagai
penyedia layanan taksi
terbesar di Indonesia—
khususnya di Jakarta—sudah
berhasil mengadaptasi
tren terkini.
masih tergolong kecil, yaitu sekitar 250 ribu
perjalanan per hari. Idealnya, konsultan
senior ini mengatakan bahwa non-fix road
bisa mengambil bagian sekitar 1 juta
perjalanan per hari. “Di New York, taksi banyak
digunakan warga kota, sampai hampir
mencapai 1 juta perjalanan setiap harinya.
Di Jakarta, potensi itu ada, tinggal bagaimana
operator non-fix road mengkreasikan inovasi-
inovasi,” ujarnya.
S
ecara statistik, jumlah perjalanan per
hari di Jabodetabek mencapai 55 juta
perjalanan. Jumlah itu dihitung dari
seluruh tipe transportasi yang digunakan
masyarakat, baik itu bus, kereta, angkot, taksi,
termasuk kendaraan pribadi berupa mobil
dan sepeda motor. Dari angka itu, tingkat
penggunaan transportasi publik hanya sekitar
19,8 persen. Selebihnya adalah penggunaan
kendaraan pribadi yang terus meningkat.
“Persentase sebesar itu tidak ideal. Dulu,
di tahun ‘80-an, penggunaan transportasi
publik itu bisa mencapai 60 persen. Sekarang
tentu sulit untuk mencapai angka itu karena
kendaraan pribadi sudah semakin mudah
dimiliki, terutama sepeda motor. Tapi
setidaknya kita bisa mencapai angka
sebesar 30% hingga 40%,” ujar Deddy Arief,
konsultan manajemen transportasi dari
Pamintori Cipta.
Deddy adalah salah satu insinyur teknik sipil
lulusan Universitas Indonesia yang telah
bekerja di bidang konsultasi transportasi sejak
1981. Lewat Pamintori Cipta, bersama timnya
dia telah merancang berbagai master plan dan
implementasi transportasi di Jakarta, termasuk
mewujudkan rencana busway yang sekarang
cukup berhasil menyerap lebih dari 600 ribu
perjalanan per hari.
Menurutnya, berbagai pihak perlu
mengadakan inovasi-inovasi baru untuk
mengembalikan kebiasaan masyarakat
menggunakan transportasi publik.
Berdasar data yang dimilikinya, kereta
komuter Jabodetabek berhasil menampung
sekitar 1,2 juta perjalanan per hari, begitu
juga dengan Light Rail Transit (LRT) yang
nantinya juga dipersiapkan menyerap angka
serupa. Menurutnya, sejauh ini Blue Bird sebagai
penyedia layanan taksi terbesar di Indonesia
—khususnya di Jakarta—sudah berhasil
mengadaptasi tren terkini. Di antaranya adalah
dengan memanfaatkan teknologi aplikasi
untuk memudahkan pemesanan. Sebagai
taksi, Blue Bird punya kelebihan yang tak
dimiliki public transport lainnya, yaitu layanan
antar jemput door-to-door, jaminan privasi,
dan kenyamanan selama berada di perjalanan
seperti menggunakan kendaraan pribadi.
“Tapi angka-angka itu masih kecil dibanding
penggunaan kendaraan pribadi. Karena itu
penerapan pembatasan lalu lintas adalah
suatu keharusan, baik mobil maupun sepeda
motor. Terutama sepeda motor yang semakin
membengkak angkanya. Perlu diterapkan
pelarangan sepeda motor di jalan-jalan utama,
dan diberi jalan alternatif bagi pengguna
sepeda motor,” ujar konsultan yang ikut
mencetuskan aturan 3 in 1 dan pelat nomor
ganjil genap ini. “Layanan seperti ini perlu di-boost, sehingga
masyarakat jadi lebih berminat menggunakan
taksi dibanding transportasi lain. Sekarang ini
kan zamannya serba mudah, konsumen ingin
segala sesuatu lebih mudah. Segmen non-fix
road perlu memikirkan terobosan-terobosan
baru. Melalui inovasi yang kreatif, saya
yakin segmen non-fix road bisa terus
tumbuh dan bukannya tidak mungkin
mencapai 1 juta perjalanan per hari,” ujar
Deddy Arief optimistis.
Masa Depan Taksi Dalam waktu dekat, LRT dan MRT akan
diterapkan. Platform transportasi massal itu
menurut Deddy akan memberi peluang bagi
segmen non- fix road untuk lebih berkembang
di masa depan.
Deddy membagi transportasi publik menjadi
dua bagian berdasar trayek, yaitu transportasi
dengan trayek tetap (fix road) dan yang tidak
memiliki trayek tetap (non-fix road). Bus, kereta,
atau angkot termasuk tipe fix road, sementara
taksi dan ojek tergolong non-fix road. Fix road
masih mendominasi karena harganya yang
relatif murah. Namun Deddy melihat segmen
non-fix road masih bisa berkembang lebih baik
lagi di masa mendatang.
Menurutnya, secara statistik tingkat
penggunaan transportasi non-fix road
NON TRAYEK | Kontribusi transportasi
non-trayek diperkirakan akan kian besar
ke depannya.
Mutiara Biru
55