Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - September 2018 | Page 57

Going Places Transporter Sejauh ini Blue Bird sebagai penyedia layanan taksi terbesar di Indonesia— khususnya di Jakarta—sudah berhasil mengadaptasi tren terkini. masih tergolong kecil, yaitu sekitar 250 ribu perjalanan per hari. Idealnya, konsultan senior ini mengatakan bahwa non-fix road bisa mengambil bagian sekitar 1 juta perjalanan per hari. “Di New York, taksi banyak digunakan warga kota, sampai hampir mencapai 1 juta perjalanan setiap harinya. Di Jakarta, potensi itu ada, tinggal bagaimana operator non-fix road mengkreasikan inovasi- inovasi,” ujarnya. S ecara statistik, jumlah perjalanan per hari di Jabodetabek mencapai 55 juta perjalanan. Jumlah itu dihitung dari seluruh tipe transportasi yang digunakan masyarakat, baik itu bus, kereta, angkot, taksi, termasuk kendaraan pribadi berupa mobil dan sepeda motor. Dari angka itu, tingkat penggunaan transportasi publik hanya sekitar 19,8 persen. Selebihnya adalah penggunaan kendaraan pribadi yang terus meningkat. “Persentase sebesar itu tidak ideal. Dulu, di tahun ‘80-an, penggunaan transportasi publik itu bisa mencapai 60 persen. Sekarang tentu sulit untuk mencapai angka itu karena kendaraan pribadi sudah semakin mudah dimiliki, terutama sepeda motor. Tapi setidaknya kita bisa mencapai angka sebesar 30% hingga 40%,” ujar Deddy Arief, konsultan manajemen transportasi dari Pamintori Cipta. Deddy adalah salah satu insinyur teknik sipil lulusan Universitas Indonesia yang telah bekerja di bidang konsultasi transportasi sejak 1981. Lewat Pamintori Cipta, bersama timnya dia telah merancang berbagai master plan dan implementasi transportasi di Jakarta, termasuk mewujudkan rencana busway yang sekarang cukup berhasil menyerap lebih dari 600 ribu perjalanan per hari. Menurutnya, berbagai pihak perlu mengadakan inovasi-inovasi baru untuk mengembalikan kebiasaan masyarakat menggunakan transportasi publik. Berdasar data yang dimilikinya, kereta komuter Jabodetabek berhasil menampung sekitar 1,2 juta perjalanan per hari, begitu juga dengan Light Rail Transit (LRT) yang nantinya juga dipersiapkan menyerap angka serupa. Menurutnya, sejauh ini Blue Bird sebagai penyedia layanan taksi terbesar di Indonesia —khususnya di Jakarta—sudah berhasil mengadaptasi tren terkini. Di antaranya adalah dengan memanfaatkan teknologi aplikasi untuk memudahkan pemesanan. Sebagai taksi, Blue Bird punya kelebihan yang tak dimiliki public transport lainnya, yaitu layanan antar jemput door-to-door, jaminan privasi, dan kenyamanan selama berada di perjalanan seperti menggunakan kendaraan pribadi. “Tapi angka-angka itu masih kecil dibanding penggunaan kendaraan pribadi. Karena itu penerapan pembatasan lalu lintas adalah suatu keharusan, baik mobil maupun sepeda motor. Terutama sepeda motor yang semakin membengkak angkanya. Perlu diterapkan pelarangan sepeda motor di jalan-jalan utama, dan diberi jalan alternatif bagi pengguna sepeda motor,” ujar konsultan yang ikut mencetuskan aturan 3 in 1 dan pelat nomor ganjil genap ini. “Layanan seperti ini perlu di-boost, sehingga masyarakat jadi lebih berminat menggunakan taksi dibanding transportasi lain. Sekarang ini kan zamannya serba mudah, konsumen ingin segala sesuatu lebih mudah. Segmen non-fix road perlu memikirkan terobosan-terobosan baru. Melalui inovasi yang kreatif, saya yakin segmen non-fix road bisa terus tumbuh dan bukannya tidak mungkin mencapai 1 juta perjalanan per hari,” ujar Deddy Arief optimistis. Masa Depan Taksi Dalam waktu dekat, LRT dan MRT akan diterapkan. Platform transportasi massal itu menurut Deddy akan memberi peluang bagi segmen non- fix road untuk lebih berkembang di masa depan. Deddy membagi transportasi publik menjadi dua bagian berdasar trayek, yaitu transportasi dengan trayek tetap (fix road) dan yang tidak memiliki trayek tetap (non-fix road). Bus, kereta, atau angkot termasuk tipe fix road, sementara taksi dan ojek tergolong non-fix road. Fix road masih mendominasi karena harganya yang relatif murah. Namun Deddy melihat segmen non-fix road masih bisa berkembang lebih baik lagi di masa mendatang. Menurutnya, secara statistik tingkat penggunaan transportasi non-fix road NON TRAYEK | Kontribusi transportasi non-trayek diperkirakan akan kian besar ke depannya. Mutiara Biru 55