Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Oktober 2018 | Page 63

Meet the Driver Doddy Dirgahayu Herawan Total Service Motto S Dalam bekerja, Doddy tak segan melecut dirinya untuk selalu total dan tidak setengah- setengah. “Saya percaya peribahasa Arab, ‘Man jadda wa jada’ yang berarti, ‘Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil’,” kata Doddy yang awalnya pada 2010 bergabung dengan pool Semarang Pedurungan, kemudian pada 2014, berpindah ke pool Semarang Tugu. Berkat kesungguhannya, Doddy sanggup mengumpulkan take home pay yang cukup demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Terlebih Bluebird dikenal sebagai operator taksi terbesar dan tepercaya di Indonesia. “Kesejahteraannya pasti bagus!” seru pengemudi taksi Bluebird yang sehari- hari bekerja mulai pukul delapan pagi hingga sebelas malam ini. Meskipun sudah total, toh ada juga penumpang yang komplain. Doddy mengaku, suatu kali mengantar penumpang yang tak henti berbicara via ponsel. Tak sempat menanyakan rute, Doddy berinisiatif melewati rute reguler. Tak disangka, si penumpang menuduhnya berputar-putar, mengambil rute yang lebih jauh. Doddy hanya bisa pasrah dan menerima sanksi dari kepala pool. Namun pengalaman seperti itu tak mengurangi tekadnya untuk tetap memberi total service. Service Excellence H ejak awal menjalani pekerjaan sebagai pengemudi taksi Bluebird satu windu silam, Doddy Dirgahayu Herawan bertekad memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. “Ini merupakan implementasi dari total service yang sudah tertanam di hati saya,” katanya. Dengan begitu, ia yakin akan terhindari dari berbagai masalah, terutama komplain dari pelanggan. Lebih jauh, pria asal Surabaya yang berdomisili di Kendal ini menceritakan pengalamannya beberapa kali mengantar perempuan lansia sekitar 70 tahun yang sedang sakit, sebagai salah satu wujud total service yang diberikan kepada pelanggan taksi Bluebird. “Saya membopong beliau dari rumah ke kabin taksi, lalu mengantar ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi,” kata Doddy. Anton Adisusilo Doddy Dirgahayu Herawan Bekerja keras dan cerdas sesuai prosedur, jujur dan berintegritas, agar terhindar dari masalah, terutama komplain dari pelanggan. Anton Adisusilo Sesederhana apa pun usaha kita jika dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas, niscaya apa yang menjadi goals kita akan tercapai. obi nyetir jadi bekal Anton Adisusilo kala melamar pekerjaan sebagai pengemudi taksi Bluebird pada 2016. Sebelumnya Anton pernah bekerja di sebuah bank swasta terkemuka. Ia pun yakin, “Pekerjaan ini cocok buat saya, karena saya masih menyimpan pengetahuan service excellence yang saya dapatkan dari bank dulu, ditambah hobi mengemudi—touring,” ujar Anton. Anton tak memungkiri, jalan hidupnya sempat berliku sebelum bergabung dengan Bluebird. Setelah pensiun dini dari bank tersebut, ia mendirikan usaha bengkel komunitas Mercedes-Benz Classic Club Indonesia di kawasan Jemursari. Namun usaha tak berjalan mulus, hingga aset pun habis. Mustahil baginya untuk berkantor lagi atau membuka usaha baru. Maka begitu melihat lowongan pekerjaan sebagai pengemudi taksi Bluebird di sebuah koran lokal, ia pun melamar dan akhirnya diterima di pool Darmokali. Ia tak gentar sekalipun sehari-hari ngalong, beredar di jalanan pas tengah malam. “Peak time-nya pukul dua dini hari sampai delapan pagi. Lalu, saya beristirahat. Lanjut lagi mulai pukul empat sore sampai sembilan malam,” kata Anton. “Jujur, saya mencintai pekerjaan di bidang pelayanan ini. Saya melakukannya sepenuh hati, juga selalu dengan suka cita,” Anton berterus terang. Dampaknya, diakui Anton, sungguh nyata. “Saya menerima banyak apresiasi baik, dari sekadar pujian sampai tip yang ekstrem. Walau ada juga penumpang yang membayar kurang dari semestinya. Tapi tak mengapa.” Soal kekurangan pembayaran itu, diakui Anton, lantaran penumpang kurang memahami cara pemesanan melalui aplikasi. “Mereka tidak paham antara harga fix dan estimasi, serta perbedaan one way trip dan multidestinasi,” kata Anton. Dengan sabar, ia menjelaskan, “Saya presentasikan case by case perihal penggunaan aplikasi sesuai kebutuhan pelanggan.” Mutiara Biru 61