Going Places
Style
The Old
Time
Di tahun 2018 ini, Omega meluncurkan
edisi terbatas Omega First Wrist-
Chronograph yang hanya dibuat
sebanyak 18 keping.
T
idak ada yang lebih retro selain jam tangan ini,
khususnya di industri jam tangan mewah tahun ini.
Omega First Wrist-Chronograph adalah jam tangan
pertama dari Omega yang diciptakan di tahun 1930.
Jam tangan ini merupakan jam tangan pertama yang
menandai berakhirnya jam bundar yang biasa disimpan
di dalam kantong baju atau celana. Sejak pertama kali
diperkenalkan, jam yang dilingkarkan di pergelangan
tangan ini langsung menjadi tren dan memengaruhi
bentuk penciptaan jam tangan.
Talinya terbuat dari kulit, dengan lingkar jam seluas 47,5
mm yang terbuat dari emas putih. Dengan desain bergaya
aviasi, dulunya jam tangan ini menjadi favorit bagi para
pilot pesawat tempur Perang Dunia I. Jam tangan ini
selama beberapa dekade kemudian memengaruhi
industri jam tangan dengan mekanismenya yang
kompleks dan desain apiknya yang kini telah menjadi
epik dalam bingkai waktu. Dengan kata lain, selain
sekeping benda mewah, jam tangan ini adalah juga
sekeping sejarah.
Di bagian dalam mesinnya diimbuhi batu-batu permata
baru. Sejumlah lubang dibor ulang, beberapa putaran
diperbaiki, kemudian dilengkapi materi terkini seperti
silikon untuk menyempurnakan gerak putarnya. Hasilnya
adalah sebuah jam tangan vintage yang cantik, mulus,
dan tampil lebih seperti warisan berharga ketimbang jam
tangan. Untuk menghargai nilai sejarah dan penciptaan
ulangnya, Omega First Wrist-Chronograph dihargai senilai
120.970 USD, atau setara dengan kisaran Rp1,7 miliar
per keping. Sebuah kemewahan dalam kepingan waktu
dulu—di masa sekarang.
24
Mutiara Biru
Terinspirasi dari sejarah, para ahli jam tangan di
Omega telah merekonstruksi ulang Omega First Wrist-
Chronograph dengan sentuhan modern tanpa kehilangan
kesan klasiknya. Ke-18 jam tangan ini diambil dari Omega
Museum untuk kemudian diperbarui. Para ahli di Omega
Atelier Tourbillon telah memperbarui ke-18 keping
bersejarah ini secara hati-hati. Mereka menganalisis dan
merancang ulang setiap keping. Ke-18 edisi terbatas
itu mengalami proses kustomisasi yang berbeda-beda,
sehingga setiap keping memiliki keunikan masing-masing.
Kaliber aslinya, 18”’ CHRO, dipertahankan. Seluruh mesin
lama juga dipertahankan untuk menjaga orisinalitas dan
melestarikan makna sejarahnya.