Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Oktober 2018 | Page 26

Going Places Style The Old Time Di tahun 2018 ini, Omega meluncurkan edisi terbatas Omega First Wrist- Chronograph yang hanya dibuat sebanyak 18 keping. T idak ada yang lebih retro selain jam tangan ini, khususnya di industri jam tangan mewah tahun ini. Omega First Wrist-Chronograph adalah jam tangan pertama dari Omega yang diciptakan di tahun 1930. Jam tangan ini merupakan jam tangan pertama yang menandai berakhirnya jam bundar yang biasa disimpan di dalam kantong baju atau celana. Sejak pertama kali diperkenalkan, jam yang dilingkarkan di pergelangan tangan ini langsung menjadi tren dan memengaruhi bentuk penciptaan jam tangan. Talinya terbuat dari kulit, dengan lingkar jam seluas 47,5 mm yang terbuat dari emas putih. Dengan desain bergaya aviasi, dulunya jam tangan ini menjadi favorit bagi para pilot pesawat tempur Perang Dunia I. Jam tangan ini selama beberapa dekade kemudian memengaruhi industri jam tangan dengan mekanismenya yang kompleks dan desain apiknya yang kini telah menjadi epik dalam bingkai waktu. Dengan kata lain, selain sekeping benda mewah, jam tangan ini adalah juga sekeping sejarah. Di bagian dalam mesinnya diimbuhi batu-batu permata baru. Sejumlah lubang dibor ulang, beberapa putaran diperbaiki, kemudian dilengkapi materi terkini seperti silikon untuk menyempurnakan gerak putarnya. Hasilnya adalah sebuah jam tangan vintage yang cantik, mulus, dan tampil lebih seperti warisan berharga ketimbang jam tangan. Untuk menghargai nilai sejarah dan penciptaan ulangnya, Omega First Wrist-Chronograph dihargai senilai 120.970 USD, atau setara dengan kisaran Rp1,7 miliar per keping. Sebuah kemewahan dalam kepingan waktu dulu—di masa sekarang. 24 Mutiara Biru Terinspirasi dari sejarah, para ahli jam tangan di Omega telah merekonstruksi ulang Omega First Wrist- Chronograph dengan sentuhan modern tanpa kehilangan kesan klasiknya. Ke-18 jam tangan ini diambil dari Omega Museum untuk kemudian diperbarui. Para ahli di Omega Atelier Tourbillon telah memperbarui ke-18 keping bersejarah ini secara hati-hati. Mereka menganalisis dan merancang ulang setiap keping. Ke-18 edisi terbatas itu mengalami proses kustomisasi yang berbeda-beda, sehingga setiap keping memiliki keunikan masing-masing. Kaliber aslinya, 18”’ CHRO, dipertahankan. Seluruh mesin lama juga dipertahankan untuk menjaga orisinalitas dan melestarikan makna sejarahnya.