Indonesian Signature
Wisatawan di Kawah
Ijen kini bisa membawa
pulang oleh-oleh berupa
patung belerang.
Cendera Mata
Belerang
G
unung Ijen yang terletak
di wilayah perbatasan
Banyuwangi dan
Bondowoso, Jawa Timur, ini
terkenal dengan pemandangan
kawahnya yang berwarna hijau
tosca. Gunung berapi yang masih
aktif ini juga merupakan sebuah
destinasi yang aktif dikunjungi
wisatawan. Di wilayah kawah
ini para penambang belerang
kini punya “mainan” baru untuk
dibawa pulang wisatawan
sebagai kenang-kenangan:
patung belerang.
Cendera mata ini terbuat dari
cairan belerang yang dituang
langsung pada suhu panas
ke dalam cetakan, kemudian
didinginkan selama 10 hingga
20 menit. Cetakan terdiri atas
bermacam bentuk, mulai
mobil, pesawat, Teddy Bear,
kura-kura, bunga, hingga Hello
Kitty. Ukurannya hanya sebesar
genggaman tangan hingga
seukuran telapak tangan orang
dewasa. Cendera mata yang baru
dikreasikan sekitar 4 tahun lalu ini
dihargai sangat murah, antara
Rp2.500 hingga Rp15.000 saja.
WISATA SEJARAH
Mereka sanggup membawa
50 hingga 75 kilo sekali angkut,
sambil menerobos asap
belerang yang berisiko tinggi
terhadap paru-paru. Setiap
satu kilo belerang dihargai
Rp1.000 oleh pengepul yang
mengolah batu-batu sulfur itu
menjadi bahan dasar
obat-obatan atau sabun.
Cendera mata belerang menjadi
alternatif penghasilan baru, di
mana para penambang bisa
menjual keping-keping kecil
belerang seharga Rp5.000 atau
Rp10.000 tanpa harus susah
payah membopongnya
menuruni gunung.
Tour Kawah Ijen
Dari Kota Malang, Jendela Wisata
menyediakan berbagai paket
perjalanan untuk tur ke Gunung Ijen
dan destinasi sekitarnya.
Jendela Wisata
Jl. Dahlia No. 15
Mulyoagung, Malang
Jawa Timur 65151
Tel. 0341 5051 441
Lokasi ini dapat ditempuh
menggunakan taksi sekitar 10 menit
dari Jatim Park III.
Cendera mata ini berawal dari
Bupati Banyuwangi, Abdullah
Azwar Anas, yang menyarankan
penambang di Kawah Ijen untuk
membuat kreasi dari belerang
sebagai wujud ekonomi kreatif.
Sehingga para penambang
bisa mendapat penghasilan
tambahan di luar pekerjaan
utamanya sebagai penyuplai
belerang ke para pengepul.
Sebagai penambang belerang,
mereka terbiasa membawa
puluhan kilo batu-batu belerang
di pundak mereka setiap hari,
turun-naik Gunung Ijen yang
menempuh perjalanan sekitar
2 jam sekali naik/turun.
76
Mutiara Biru