Bluebird Care
Peluang Bisnis
Kartini Bluebird
Dengan mengikuti kursus, para
istri dan putri pengemudi taksi
Bluebird beroleh keterampilan,
sekaligus penghasilan tambahan.
Bahkan tidak tertutup kemungkinan
kelak membangun usaha.
B
agi sebagian ibu rumah tangga, memiliki
keterampilan bukan sekadar untuk
mengisi waktu luang. Lebih dari itu,
juga untuk menunjukkan eksistensi sekaligus
mendapatkan penghasilan tambahan. Inilah
yang dirasakan Rina Herawati, Ai Komalasari
dan Tini Saptini Sugiarti, istri pengemudi taksi
Bluebird yang mengikuti kursus di Galeri
Kartini Bluebird.
Mengaku gemar memasak, maka Rina pun
tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika
mendapatkan informasi dari suaminya tentang
kursus memasak yang diadakan Bluebird
Group melalui program Corporate Social
Responsibility, yaitu Kartini Bluebird. Setelah
mengikuti kursus memasak selama tiga bulan,
kini Rina diperbantukan di dapur umum
Training Center di Cawang, Jakarta Timur.
“Sejak jam setengah tujuh pagi, saya dan tiga
ibu lain sudah menyiapkan bahan-bahan dan
mulai memasak nasi serta lauk-pauk,” kata
Rina. Hampir setiap hari, Rina dan ibu-ibu
lain memasak untuk sekitar 75–100 calon
pengemudi di Training Center. Tak sedikit pun
mengeluh kelelahan, sebaliknya Rina mengaku
senang kegiatan di dapur umum ini membuat
keahlian memasak semakin terasah.
Sementara bagi Ai dan Tini, keterampilan
menjahit yang didapat dari kursus selama tiga
bulan di Kartini Bluebird terbilang prospektif.
Order jahitan terus berdatangan, dari busana,
aksesori, sampai bedding. “Sayang sekali kalau
ibu-ibu tidak ikut kursus. Sebagai istri, jangan
hanya di rumah aja, kita juga harus berusaha.
Fasilitas dari Kartini Bluebird harus dimanfaatin.
Jika ingin maju, ya kita harus berani. Yang
penting, bisa bagi waktu dan urusan domestik
tidak keteteran,” kata Ai.
Dalam sepekan, Ai mengaku bisa
menyelesaikan jahitan 20 potong kemeja—
seragam pengemudi taksi Bluebird. Di luar itu,
Ai juga menerima order jahitan. Omzetnya
terbilang lumayan, sekitar Rp1 juta seminggu.
“Senang ada tambahan uang belanja, tidak
melulu mengandalkan suami,” kata Ai.
Kesenangan yang sama juga dirasakan Tini.
“Sebulan, rata-rata penghasilan Rp3 juta,” kata
perempuan yang lebih akrab disapa Septi
ini. Orderannya, dari busana sampai bedding,
termasuk aksesori dan suvenir (biasanya
untuk pesta pernikahan), mukena, bed cover,
sampai gorden.
KARTINI KELUARGA | Para istri dan
putri pengemudi ikut berperan dalam
ekonomi keluarga.
Mutiara Biru
59