Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - November 2018 | Page 61

Bluebird Care Peluang Bisnis Kartini Bluebird Dengan mengikuti kursus, para istri dan putri pengemudi taksi Bluebird beroleh keterampilan, sekaligus penghasilan tambahan. Bahkan tidak tertutup kemungkinan kelak membangun usaha. B agi sebagian ibu rumah tangga, memiliki keterampilan bukan sekadar untuk mengisi waktu luang. Lebih dari itu, juga untuk menunjukkan eksistensi sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan. Inilah yang dirasakan Rina Herawati, Ai Komalasari dan Tini Saptini Sugiarti, istri pengemudi taksi Bluebird yang mengikuti kursus di Galeri Kartini Bluebird. Mengaku gemar memasak, maka Rina pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika mendapatkan informasi dari suaminya tentang kursus memasak yang diadakan Bluebird Group melalui program Corporate Social Responsibility, yaitu Kartini Bluebird. Setelah mengikuti kursus memasak selama tiga bulan, kini Rina diperbantukan di dapur umum Training Center di Cawang, Jakarta Timur. “Sejak jam setengah tujuh pagi, saya dan tiga ibu lain sudah menyiapkan bahan-bahan dan mulai memasak nasi serta lauk-pauk,” kata Rina. Hampir setiap hari, Rina dan ibu-ibu lain memasak untuk sekitar 75–100 calon pengemudi di Training Center. Tak sedikit pun mengeluh kelelahan, sebaliknya Rina mengaku senang kegiatan di dapur umum ini membuat keahlian memasak semakin terasah. Sementara bagi Ai dan Tini, keterampilan menjahit yang didapat dari kursus selama tiga bulan di Kartini Bluebird terbilang prospektif. Order jahitan terus berdatangan, dari busana, aksesori, sampai bedding. “Sayang sekali kalau ibu-ibu tidak ikut kursus. Sebagai istri, jangan hanya di rumah aja, kita juga harus berusaha. Fasilitas dari Kartini Bluebird harus dimanfaatin. Jika ingin maju, ya kita harus berani. Yang penting, bisa bagi waktu dan urusan domestik tidak keteteran,” kata Ai. Dalam sepekan, Ai mengaku bisa menyelesaikan jahitan 20 potong kemeja— seragam pengemudi taksi Bluebird. Di luar itu, Ai juga menerima order jahitan. Omzetnya terbilang lumayan, sekitar Rp1 juta seminggu. “Senang ada tambahan uang belanja, tidak melulu mengandalkan suami,” kata Ai. Kesenangan yang sama juga dirasakan Tini. “Sebulan, rata-rata penghasilan Rp3 juta,” kata perempuan yang lebih akrab disapa Septi ini. Orderannya, dari busana sampai bedding, termasuk aksesori dan suvenir (biasanya untuk pesta pernikahan), mukena, bed cover, sampai gorden. KARTINI KELUARGA | Para istri dan putri pengemudi ikut berperan dalam ekonomi keluarga. Mutiara Biru 59