Trending Things • Transporter
D
i suatu area privat yang cenderung
tersembunyi di wilayah Cipete, Jakarta
Selatan, terdapat himpunan mobil antik
yang koleksinya terbilang langka. Di antaranya
mobil Lorraine Dietrich produksi tahun 1908
dan Chevrolet Truck tahun 1927. Di sela-sela
barisan mobil itu juga terlihat Ford Model A
warna kuning yang dulu digunakan sebagai
taksi di Kota New York, Amerika Serikat. Berdiri
di antara mobil-mobil antik itu, kita bisa sejenak
merasa seperti tidak berada di Jakarta dan tidak
di zaman sekarang.
Mobil itu terbilang sangat
langka karena hanya
diproduksi terbatas sebanyak
462 unit saja di dunia. Di
Indonesia, ada di galeri kami.
“Sampai saat ini, market terbesar kami
adalah untuk wedding dan pre-wedding.
Baik itu foto-foto dengan latar galeri
kami, termasuk penyewaan mobil antik
untuk pengantin,” ujar Laurent yang rajin
memperkenalkan galerinya lewat wedding
exhibition. Meski terbuka untuk bisnis,
namun galeri privat ini hanya bisa dikunjungi
dengan janji terlebih dulu. Laurent mengaku
agak kurang siap dengan pemberitaan di
media yang menyebut galerinya sebagai
“lokasi wisata”.
Pemandangan seperti itu dapat terlihat di
Hauwke’s Auto Gallery, sebuah galeri bentukan
Hartawan Setjodiningrat, seorang pengusaha
yang gemar berburu dan merestorasi mobil-
mobil langka buatan Amerika dan Eropa. Sejak
1979 hingga sekitar 2014, Hartawan telah
berhasil merestorasi lebih dari seratus mobil,
bahkan koleksinya pernah mencapai 200
mobil. Kini galeri mobil itu diwarsikan pada
putra ketiganya, Laurent yang juga memiliki
ketertarikan yang sama sebagai restorer.
“Sampai saat ini kami masih belum siap
untuk membuka galeri ini bagi kunjungan
publik. Karena ada banyak isu sensitif dalam
merawat mobil-mobil antik yang perlu
ditangani sebelum siap membukanya
sebagai public spot. Tapi ke depannya kami
memang merencanakan agar galeri ini
menjadi lifestyle spot bagi kalangan milenial
yang ingin berfoto dengan latar yang unik,”
ujar Laurent.
“Kita ini lebih tepat dibilang restorer daripada
collector,” kata Laurent di halaman belakang
rumahnya yang dijadikan sebagai arena ekshibisi
dan restorasi mobil langka. “Ayah dan saya
lebih fokus mencari aspek kelangkaannya, yaitu
mobil-mobil antik yang hanya dibuat dalam
jumlah terbatas. Jika kami mendapatkannya,
akan kami restorasi dan tampil seperti dulu lagi,”
ujar Laurent yang bertugas sebagai Operation
Manager di Hauwke’s Auto Gallery.
Salah satu koleksi kebanggaannya adalah
BMW 328 Roadster keluaran tahun 1938.
“Mobil itu terbilang sangat langka karena
hanya diproduksi terbatas sebanyak 462 unit
saja di dunia. Di Indonesia, ada di galeri kami,”
ujar Laurent dengan senyum santun. Laurent
mengatakan bahwa dia bersama ayahnya
hanya mencari mobil-mobil antik yang dari
dulunya sudah ada di Indonesia. Untuk
mendapatkannya, tentu tidak mudah. Mereka
harus pintar mencari cara agar bisa memiliki
mobil yang diincar.
mobil-mobil vintage itu untuk permintaan
komersial seperti shooting film. Sejak kembali
dari studi di Amerika Serikat, Laurent melihat
peluang bisnis di balik hobi restorasi mereka.
Sejak 2008, Hauwke’s Gallery mulai dibentuk
sebagai sebuah brand. Laurent bertugas untuk
memperkenalkan galeri unik ini sebagai venue
untuk pemotretan dan rental mobil klasik.
PRIVATE GALLERY | Sejauh ini, Hauwke’s Auto
Gallery masih dibuka secara privat dengan janji
terlebih dulu.
Sambil berfoto di depan mobil antik merek
Lorraine, Laurent mengatakan bahwa
Hauwke’s Gallery ke depannya akan giat
dengan promosi-promosi digital agar
semakin dikenal kalangan milenial. Baik itu
bagi mereka yang ingin berfoto pre-wedding
maupun sekadar datang untuk berfoto dengan
latar Amerika di tahun ‘50-an.
“Pernah suatu ketika ada mobil yang untuk
mendapatkannya kita harus menjebol tembok,
karena entah bagaimana mobil antik itu sudah
tertutup empat sisi tembok. Di saat lain, ada
mobil yang pemiliknya hanya mau dibeli
dengan harga yang bilangannya unik pada
tanggal yang angkanya unik pula. Macam-
macam deh ceritanya,” ujar anak muda lulusan
Arizona State University, USA ini.
Gerai Milenial
Karena hobi, awalnya tidak terpikir untuk
mengomersialkan galeri yang berada di
belakang rumah ini. Namun sejak dulu
memang ayahnya sering menyewakan
Mutiara Biru
57