Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - July 2018 | Page 63

Meet the Driver Dewi Susanti Dilamar Penumpang A gaknya lumrah saja bila penumpang meminta nomor ponsel pengemudi taksi. Asalkan siap menghadapi dampak yang mengejutkan, sebagaimana dialami Dewi Susanti. Tak jarang ada penumpang yang mengajak berbelanja, makan bersama, bahkan menikah! “Kagetlah saya diajak menikah,” kata perempuan yang bergabung di pool Mataram sejak Agustus 2017. Dewi tidak memungkiri, banyak penumpang melibatkannya dalam perbincangan, terlebih saat menempuh perjalanan panjang—pernah sampai 100 kilometer. Selain bertukar pikiran, juga berbagi cerita. Bagi Dewi, ini merupakan pengalaman berharga. Tak sampai di situ, sejumlah penumpang pun kerap menelepon untuk sekadar mengobrol. “Kebanyakan bapak-bapak,” katanya. Soal ajakan menikah, Dewi santun menanggapi, “Saya beri pengertian, fokus saya sekarang untuk anak-anak. Belum berpikir ke arah itu. Alhamdulillah mereka mengerti. Mereka menghargai perjuangan saya,” kata single parent dengan tiga anak yang pernah menerima tip hingga Rp1 juta ini. Sekalipun terkesan iseng, menurut Dewi, ulah penumpang terbilang masih wajar. Dewi memang hobi nyetir. Maka begitu mendapat informasi lowongan kerja dari seorang pengemudi taksi Blue Bird, ia segera melamar, dan diterima. Selain dirinya, hanya ada satu rekan perempuan sesama pengemudi taksi di kota itu. Diakui, pergaulan dengan para rekan pria baik-baik saja. “Saya sangat nyaman dengan pekerjaan saya. Saya merasa enjoy dan balance,” ujar Dewi. Moto Jadikan penumpang layaknya sahabat. Berikan pelayanan terbaik dan bersikap ramah agar penumpang terkesan, tetap mengingat saya dan menjadi pelanggan setia saya. Setiap hari, Dewi narik dari pukul empat pagi hingga delapan malam. Dengan jam kerja fleksibel, perempuan yang suka berdandan minimalis ini bisa memanfaatkan jeda untuk mengurus rumah. Ke depan, ia berharap pihak Blue Bird menerapkan kebijakan terkait izin kerja terutama bagi srikandi seperti dirinya yang merangkap tugas sebagai kepala keluarga sekaligus ibu rumah tangga. Riky Sunyoto Mantan Pelanggan S emula menjadi pelanggan tetap, namun sejak Oktober 2016, Riky Sunyoto menetapkan hati menjadi pengemudi taksi Blue Bird. “Pada dasarnya, saya suka pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan. Bagi saya, pelayanan sama dengan menabur hal baik. Jika yang ditabur baik, maka kita akan mendapatkan yang baik juga,” ujar Riky memulai kisahnya. Semasa masih menjadi pelanggan tetap, Riky sering memperhatikan perangai pengemudi taksi Blue Bird yang baik sekaligus sabar dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. “Karena itu, saya tertarik menjadi pengemudi taksi sekalian belajar melatih kesabaran,” kata mantan wirausahawan yang kini bekerja minimal 12 jam sehari ini, dimulai selepas tengah malam. Sebetulnya Riky kebagian shift pagi, tapi sengaja berangkat lebih awal pada pukul 12 malam. Ia beralasan, “Jam segitu belum banyak taksi beredar di jalanan. Nah, saat siang, saya beristirahat. Lalu, saat sore, saya beredar lagi.” Riky mengaku tak masalah walaupun sering ngalong, “Yang penting, saya tetap menjaga pola makan dan selalu mengonsumsi suplemen vitamin.” Satu hal yang membuat Riky semangat bekerja adalah perbincangan dengan penumpang. Salah seorang di antaranya bernama Hartono asal Ambon, Maluku. “Beliau memberikan nasihat dan motivasi yang membangkitkan spirit, yang saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari, bahwa dalam situasi apa pun—susah atau senang—kita harus selalu berdoa dan bersyukur.” Moto Saya harus banyak berbuat baik dan beramal. Bekerja dengan jujur, juga berpikir positif. Supaya diberikan keselamatan dan kemudahan dalam mencari rezeki di jalanan. Tentu saja tidak semua penumpang bersikap manis. Kadang, tanpa alasan jelas, penumpang naik taksi sembari menggerutu. Namun Riky tetap sabar. Ia sangat menyadari pentingnya melayani dengan baik. Terlebih persaingan antaroperator transportasi online belakangan semakin ketat. Maka kualitas pelayanan harus ditingkatkan demi memenangkan persaingan. Mutiara Biru 61