Going Places
Transporter
Tulus berharap dengan
langkah maju dari sistem
pembayaran non-tunai
pada transportasi umum ke
depannya bisa mendorong
daya kreatif dari penyedia jasa
transportasi untuk bersaing
secara sehat.
D
i zaman yang disebut “internet of
everything” sekarang ini, konsumen
menjadi faktor yang diuntungkan.
Segala sesuatu terhubung dengan layanan
online, termasuk sistem pembayaran
menggunakan kartu kredit atau aplikasi.
Industri transportasi juga tidak lepas dari
digitalisasi ekonomi yang berkembang pesat
ini, lewat sistem pembayaran non-tunai, atau
biasa disebut “cashless”.
Namun, di balik keunggulan sistem cashless,
konsumen juga mesti berhati-hati. Sistem ini
masih memiliki sejumlah kelemahan, sesuai
argumen yang diungkapkan oleh Tulus Abadi,
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI). Menurutnya,
cashless sebagai tren adalah suatu “keniscayaan”,
semua harus menerima karena tak
terhindarkan, sebab sistem ini memudahkan
konsumen yang tidak harus selalu membawa
uang tunai ke mana pun.
Tapi, di balik kemudahannya, Tulus juga
menyarankan konsumen untuk tetap berhati-
hati. Menurutnya, salah satu risiko terbesar
yang mesti diantisipasi adalah keamanan
data konsumen.
“Sistem keamanan data transaksi wajib
berstandar tinggi, sehingga tidak terjadi
pemindahan keuangan yang tidak wajar
dan merugikan konsumen yang
menggunakannya,” ujar mantan redaktur
majalah Warta Konsumen ini.
Berdasarkan laporan yang diterima YLKI,
keluhan konsumen terbanyak dan masuk
dalam 10 besar yang dicatat adalah terkait
dengan aduan transaksi pembayaran non-
tunai. Melalui aduan ini, Tulus berharap
setiap penyedia layanan transportasi wajib
mengedukasi konsumen terkait penggunaan
data keuangan secara wajar. tawaran menarik ini mendorong konsumen
untuk terus berpindah dengan menggunakan
instrumen pembayaran non-tunai.
“Ini sangat penting sehingga konsumen bisa
lebih teliti menggunakannya. Jangan nanti ada
kendala baru diselesaikan,” ungkap pengamat
perilaku konsumen jebolan Fakultas Hukum
Universitas Jenderal Sudirman ini. Langkah maju yang dilakukan oleh sejumlah
perusahaan transportasi ini memiliki alasan
matang, mengingat pertumbuhan transaksi
non-tunai meningkat tajam hingga Oktober
2017. Berdasar data yang dirilis oleh Bank
Indonesia, pada Oktober 2017, volume transaksi
uang elektronik menembus 104.478.745
transaksi, dengan nominal setiap transaksi
tercatat sekitar Rp1.264.462. Sedangkan daftar
penerbit uang elektronik naik menjadi
26 penerbit.
Edukasi, lanjutnya, selain kepada konsumen
juga penting kepada pengemudi yang
mengemudikan moda transportasi umum.
Edukasi ini diharapkan bisa mendorong
pengetahuan, baik bagi konsumen maupun
pengemudi, sehingga tidak terjadi hal yang
berdampak negatif.
Selain data pribadi, hal pokok yang wajib
diperhatikan adalah pengadopsian
aplikasi sistem penggunaan pembayaran.
Pengadopsian ini perlu diiringi sistem
keamanan tinggi, mengingat transaksi yang
dilakukan adalah transaksi keuangan. Menurut
Tulus, para penyedia transportasi umum juga
wajib memberi perlindungan terkait data
pribadi konsumen yang menggunakan sistem
pembayaran tersebut.
Perubahan Perilaku
Semua sistem pembayaran dalam moda
transportasi mengindikasikan bahwa
penyedia layanan transportasi ingin
mendorong perubahan perilaku konsumen
sesuai dengan perkembangan zaman dan
teknologi. Sejauh ini, instrumen pembayaran
dengan menggunakan non-tunai, baik kartu
kredit maupun aplikasi sangat memberikan
kemudahan bagi konsumen, mulai dari
pemberian diskon dan tidak merepotkan
konsumen yang menggunakannya. Berbagai
Tulus berharap dengan langkah maju
dari sistem pembayaran non-tunai pada
transportasi umum ke depannya bisa
mendorong daya kreatif dari penyedia jasa
transportasi untuk bersaing secara sehat.
Semua demi kenyamanan dan keamanan
konsumen pengguna moda transportasi
umum. Di atas segala kepentingan bisnis,
Tulus berharap agar berpindahnya cara bayar
transportasi dari tunai ke non-tunai selalu
mengedepankan kenyamanan dan keamanan
bagi konsumen.
DIGITALISASI | Konsumen punya opsi lebih
mudah dengan digitalisasi sistem pembayaran,
tapi tetap harus menjaga kerahasiaan data.
Mutiara Biru
55