Meet the Driver
Setyo Wahyono
Kenikmatan Tersendiri
Motto
J
arak lebih dari 46 kilometer sama
sekali tak menghalangi langkah Setyo
Wahyono untuk mencari nafkah. Terbukti,
sekalipun berdomisili di Kendal, ia tak patah
arang bekerja di Semarang. “Awalnya untuk
mencari pengalaman,” kata pengemudi
taksi Bluebird yang masih mengingat hari
pertama menjalankan tugas di pool Tugu,
pada 19 November 2014.
Lama kelamaan, Setyo menemukan
kenikmatan tersendiri berada di balik
kemudi dan bertemu orang-orang. Sehari-
hari ia merasa bersyukur karena mendapat
penumpang yang baik. “Alhamdulillah,
penumpang yang saya temui selama ini
baik semua.” kata Setyo. Bahkan tidak
sedikit juga yang kemudian menjadi
langganan setianya.
“Begitu ngobrol, langsung nyambung.
Akhirnya jadi langganan,” tutur Setyo sedikit
mengilas balik latar belakang kedekatan
dengan pelanggan. Salah seorang di
antaranya bahkan tak pernah absen
menelepon sehari sebelum menjejakkan kaki
di Kota Lumpia. “Besok bisa back up saya, Pak?”
ia menirukan permintaan sang pelanggan.
“Tentu saja saya jawab, ‘Siap!’”
Tak jarang pula ada pelanggan yang
mengajak Setyo berkeliling Kota Semarang
untuk beranjangsana ke berbagai destinasi
sekaligus berwisata kuliner. Pengalaman
menyenangkan bersama para pelanggan
inilah yang membuat Setyo betah menjalani
pekerjaannya empat tahun terakhir. Makin
betah, karena manajemen Bluebird Group
(BBG), menurutnya, bagus.
Apalagi, Setyo menambahkan, jadwal kerja
sebagai pengemudi taksi terbilang lebih
fleksibel. “Saya bisa mengatur waktu kerja,”
kata pria yang setiap kali narik mulai
pukul lima pagi hingga sepuluh malam.
Ke depannya, ia berharap untuk tetap dapat
memberi layanan terbaik kepada penumpang
dan selalu menjaga nama baik Bluebird.
Tarmudin
Road Stars Driver
W
Setyo Wahyono
Bekerjalah
dengan
landasan niat
yang tulus dan
ikhlas. Jangan
lupa bersyukur,
juga jangan
pernah putus
asa, karena pasti
ada jalan.
Tarmudin
Saya bersyukur
bisa mencari
nafkah yang
halal di Bluebird
dan juga
lingkungan
yang baik.
ajah lugu dengan nada bicara yang
polos memberi kesan bahwa pria
kelahiran Cianjur ini adalah seorang
yang jujur. Kesan ini dibuktikan pada siang hari di
pertengahan Juni 2018, ketika ia mendapat tamu
wanita yang naik dari Plaza Kuningan menuju
Stasiun Kereta Api di Tebet. Setelah membayar
tarif taksi, Tarmudin tetap mengingatkan barang
bawaan milik tamunya, namun wanita terlihat
terburu-buru dan langsung bergegas menuju
stasiun kereta api.
Sejam kemudian, saat berada di daerah Pasar
Minggu ia hubungi operasi pusat untuk
memeriksa bangku belakang karena ada laptop
tertinggal.“ Setelah berhenti di tempat aman,
saya langsung memeriksa jok belakang ternyata
laptop itu berada di selipan bawah jok bangku
depan. Beberapa menit kemudian tamunya tadi
menghubungi dan mengarahkan Tarmudin ke
rumahnya ke arah Depok,” ceritanya.
Hanya satu jam Tarmudin tiba di gerbang
kompleks, setelah melapor ke pos keamanan
ia diarahkan seorang satpam dan ternyata
penumpangnya tadi sudah menunggu di depan
rumah. Beberapa menit perbincangan, Tarmudin
kembali orientasi. Alhamdulillah, itulah kata yang
terucap di bibir pengemudi bernomor lambung
CDJ 4187 dari Pool Cipondoh karena telah
mengembalikan barang milik tamunya.
Seminggu kemudian, Tarmudin diminta
menghadap petugas operasi untuk hadir
ke Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Dia datang
ke sebuah rumah makan dalam acara
penyerahan cendera mata dan Tarmudin
mendapat predikat Road Stars Driver. “Saya
kaget, senang dan bangga, karena perusahaan
memerhatikan pengemudi yang telah
memberikan pelayanan prima kepada tamu,”
ujar Tarmudin setengah terharu.
Ia melanjutkan, “Bagi saya jujur adalah
‘harga mati’ karena saya tidak mau memberi
nafkah keluarga dari harta yang tidak halal. Saya
bersyukur bisa mencari nafkah yang halal di
Bluebird dan juga lingkungan yang baik. Terima
kasih Bluebird karena saya masih bisa menjadi
Keluarga Besar si Burung Biru,” papar ayah tiga
anak ini menutup cerita.
Mutiara Biru
61