Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Desember 2018 | Page 63

Meet the Driver Setyo Wahyono Kenikmatan Tersendiri Motto J arak lebih dari 46 kilometer sama sekali tak menghalangi langkah Setyo Wahyono untuk mencari nafkah. Terbukti, sekalipun berdomisili di Kendal, ia tak patah arang bekerja di Semarang. “Awalnya untuk mencari pengalaman,” kata pengemudi taksi Bluebird yang masih mengingat hari pertama menjalankan tugas di pool Tugu, pada 19 November 2014. Lama kelamaan, Setyo menemukan kenikmatan tersendiri berada di balik kemudi dan bertemu orang-orang. Sehari- hari ia merasa bersyukur karena mendapat penumpang yang baik. “Alhamdulillah, penumpang yang saya temui selama ini baik semua.” kata Setyo. Bahkan tidak sedikit juga yang kemudian menjadi langganan setianya. “Begitu ngobrol, langsung nyambung. Akhirnya jadi langganan,” tutur Setyo sedikit mengilas balik latar belakang kedekatan dengan pelanggan. Salah seorang di antaranya bahkan tak pernah absen menelepon sehari sebelum menjejakkan kaki di Kota Lumpia. “Besok bisa back up saya, Pak?” ia menirukan permintaan sang pelanggan. “Tentu saja saya jawab, ‘Siap!’” Tak jarang pula ada pelanggan yang mengajak Setyo berkeliling Kota Semarang untuk beranjangsana ke berbagai destinasi sekaligus berwisata kuliner. Pengalaman menyenangkan bersama para pelanggan inilah yang membuat Setyo betah menjalani pekerjaannya empat tahun terakhir. Makin betah, karena manajemen Bluebird Group (BBG), menurutnya, bagus. Apalagi, Setyo menambahkan, jadwal kerja sebagai pengemudi taksi terbilang lebih fleksibel. “Saya bisa mengatur waktu kerja,” kata pria yang setiap kali narik mulai pukul lima pagi hingga sepuluh malam. Ke depannya, ia berharap untuk tetap dapat memberi layanan terbaik kepada penumpang dan selalu menjaga nama baik Bluebird. Tarmudin Road Stars Driver W Setyo Wahyono Bekerjalah dengan landasan niat yang tulus dan ikhlas. Jangan lupa bersyukur, juga jangan pernah putus asa, karena pasti ada jalan. Tarmudin Saya bersyukur bisa mencari nafkah yang halal di Bluebird dan juga lingkungan yang baik. ajah lugu dengan nada bicara yang polos memberi kesan bahwa pria kelahiran Cianjur ini adalah seorang yang jujur. Kesan ini dibuktikan pada siang hari di pertengahan Juni 2018, ketika ia mendapat tamu wanita yang naik dari Plaza Kuningan menuju Stasiun Kereta Api di Tebet. Setelah membayar tarif taksi, Tarmudin tetap mengingatkan barang bawaan milik tamunya, namun wanita terlihat terburu-buru dan langsung bergegas menuju stasiun kereta api. Sejam kemudian, saat berada di daerah Pasar Minggu ia hubungi operasi pusat untuk memeriksa bangku belakang karena ada laptop tertinggal.“ Setelah berhenti di tempat aman, saya langsung memeriksa jok belakang ternyata laptop itu berada di selipan bawah jok bangku depan. Beberapa menit kemudian tamunya tadi menghubungi dan mengarahkan Tarmudin ke rumahnya ke arah Depok,” ceritanya. Hanya satu jam Tarmudin tiba di gerbang kompleks, setelah melapor ke pos keamanan ia diarahkan seorang satpam dan ternyata penumpangnya tadi sudah menunggu di depan rumah. Beberapa menit perbincangan, Tarmudin kembali orientasi. Alhamdulillah, itulah kata yang terucap di bibir pengemudi bernomor lambung CDJ 4187 dari Pool Cipondoh karena telah mengembalikan barang milik tamunya. Seminggu kemudian, Tarmudin diminta menghadap petugas operasi untuk hadir ke Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Dia datang ke sebuah rumah makan dalam acara penyerahan cendera mata dan Tarmudin mendapat predikat Road Stars Driver. “Saya kaget, senang dan bangga, karena perusahaan memerhatikan pengemudi yang telah memberikan pelayanan prima kepada tamu,” ujar Tarmudin setengah terharu. Ia melanjutkan, “Bagi saya jujur adalah ‘harga mati’ karena saya tidak mau memberi nafkah keluarga dari harta yang tidak halal. Saya bersyukur bisa mencari nafkah yang halal di Bluebird dan juga lingkungan yang baik. Terima kasih Bluebird karena saya masih bisa menjadi Keluarga Besar si Burung Biru,” papar ayah tiga anak ini menutup cerita. Mutiara Biru 61