Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Desember 2018 | Page 61

Bluebird Care Sang Penggawa Kartini Bluebird Program Kartini Bluebird terus berkembang. Lewat keterampilan yang diberikan, para istri dan putri pengemudi diarahkan bisa mendukung ekonomi keluarga. B aru genap dua tahun diluncurkan, Kartini Bluebird, bagian dari Bluebird Peduli, program Corporate Social Responsibility (CSR) Bluebird Group, telah menunjukkan perkembangan positif dari para pesertanya: istri dan putri pengemudi taksi. Di bawah arahan Istiko Zakaria, CSR Manager yang sekaligus bertindak sebagai penggawa Kartini Bluebird, para peserta aktif berkegiatan sesuai minat masing-masing, dari kursus Tata Boga, Tata Busana sampai Bedding. Setelah menyelesaikan kursus, sebagian dari mereka dapat mengikuti perlombaan yang diadakan di pool Mampang, Jakarta, pada awal November. Tujuan diadakan perlombaan tersebut, menurut Istiko, bukan semata menyangkut persaingan, namun juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari hasil karya Kartini Bluebird. Khusus untuk Tata Boga, peserta membuat masakan bento sampai kue—kering dan basah. Sementara untuk Tata Busana, peserta membuat kemeja atau blus. Sedangkan untuk Bedding, peserta membuat sulaman mukena. “Sejak dibuka pada akhir 2017, jumlah peserta kursus sudah 133 orang. Hingga akhir 2018, diperkirakan total peserta bisa mencapai total 150 orang.” kata Istiko yang sebelumnya menekuni bidang pemasaran. Jadwal kursus Tata Boga dilaksanakan tiga kali setahun, berbeda dengan Tata Busana dan Bedding yang diadakan dua kali setahun. Selain merekrut peserta kursus dan mengadakan lomba, Istiko sebagai penggawa Kartini Bluebird bersama timnya juga menyusun silabus atau pokok-pokok materi kursus. Sesuai silabus, para peserta tak sekadar mendapat keterampilan memasak, menjahit dan bedding, melainkan juga pengetahuan berbisnis, termasuk menetapkan harga produk yang kompetitif. “Rajin mengikuti kursus saja tidak cukup, juga dibutuhkan kerja keras dan kreativitas secantik- cantiknya bila Kartini Bluebird ingin membuka usaha sampai memiliki pelanggan loyal di luar sana,” Istiko menegaskan. “Banyak di antara mereka yang berbagi pengalaman, ‘Alhamdulillah, Bu, saya mendapat penghasilan tambahan, sehingga saya enggak perlu menunggu penghasilan suami’, “ lanjut Istiko. Usaha yang dirintis Kartini Bluebird makin bergeliat, karena sebagaimana diakui Istiko, mereka juga dilibatkan di lingkungan Bluebird sendiri. “Untuk acara-acara Bluebird, kami tidak memesan katering lain, tetapi dari Kartini Bluebird. Begitu juga seragam pengemudi taksi, dijahit oleh Kartini Bluebird. Jadi makin banyak perempuan yang bisa mandiri dan mendapatkan tambahan rezeki,” kata Istiko. MANDIRI | Program Kartini Bluebird mengajak putri dan istri pengemudi agar bisa mandiri. Mutiara Biru 59