Bluebird Care
Sang Penggawa
Kartini Bluebird
Program Kartini Bluebird terus
berkembang. Lewat keterampilan
yang diberikan, para istri dan putri
pengemudi diarahkan bisa mendukung
ekonomi keluarga.
B
aru genap dua tahun diluncurkan, Kartini
Bluebird, bagian dari Bluebird Peduli,
program Corporate Social Responsibility
(CSR) Bluebird Group, telah menunjukkan
perkembangan positif dari para pesertanya:
istri dan putri pengemudi taksi.
Di bawah arahan Istiko Zakaria, CSR Manager
yang sekaligus bertindak sebagai penggawa
Kartini Bluebird, para peserta aktif berkegiatan
sesuai minat masing-masing, dari kursus
Tata Boga, Tata Busana sampai Bedding.
Setelah menyelesaikan kursus, sebagian dari
mereka dapat mengikuti perlombaan yang
diadakan di pool Mampang, Jakarta, pada
awal November.
Tujuan diadakan perlombaan tersebut, menurut
Istiko, bukan semata menyangkut persaingan,
namun juga bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dari hasil karya Kartini Bluebird. Khusus
untuk Tata Boga, peserta membuat masakan
bento sampai kue—kering dan basah. Sementara
untuk Tata Busana, peserta membuat kemeja
atau blus. Sedangkan untuk Bedding, peserta
membuat sulaman mukena.
“Sejak dibuka pada akhir 2017, jumlah peserta
kursus sudah 133 orang. Hingga akhir 2018,
diperkirakan total peserta bisa mencapai total 150
orang.” kata Istiko yang sebelumnya menekuni
bidang pemasaran. Jadwal kursus Tata Boga
dilaksanakan tiga kali setahun, berbeda dengan
Tata Busana dan Bedding yang diadakan dua
kali setahun.
Selain merekrut peserta kursus dan mengadakan
lomba, Istiko sebagai penggawa Kartini Bluebird
bersama timnya juga menyusun silabus atau
pokok-pokok materi kursus. Sesuai silabus, para
peserta tak sekadar mendapat keterampilan
memasak, menjahit dan bedding, melainkan juga
pengetahuan berbisnis, termasuk menetapkan
harga produk yang kompetitif.
“Rajin mengikuti kursus saja tidak cukup, juga
dibutuhkan kerja keras dan kreativitas secantik-
cantiknya bila Kartini Bluebird ingin membuka
usaha sampai memiliki pelanggan loyal di luar
sana,” Istiko menegaskan. “Banyak di antara
mereka yang berbagi pengalaman, ‘Alhamdulillah,
Bu, saya mendapat penghasilan tambahan,
sehingga saya enggak perlu menunggu
penghasilan suami’, “ lanjut Istiko.
Usaha yang dirintis Kartini Bluebird makin
bergeliat, karena sebagaimana diakui Istiko,
mereka juga dilibatkan di lingkungan Bluebird
sendiri. “Untuk acara-acara Bluebird, kami tidak
memesan katering lain, tetapi dari Kartini
Bluebird. Begitu juga seragam pengemudi taksi,
dijahit oleh Kartini Bluebird. Jadi makin banyak
perempuan yang bisa mandiri dan mendapatkan
tambahan rezeki,” kata Istiko.
MANDIRI | Program Kartini Bluebird
mengajak putri dan istri pengemudi agar
bisa mandiri.
Mutiara Biru
59