Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Desember 2018 | Page 25

Advertorial Gaya Hidup Jantung Sehat Secara statistik, penderita jantung koroner terus meningkat, baik dalam skala nasional maupun global. Dr. Muhammad Gibran Fauzi Harmani, Sp.JP dari RS Premier Jatinegara mengatakan bahwa ada kaitan yang erat antara peningkatan tersebut dengan gaya hidup masyarakat. Seberapa besar bahaya penyakit jantung dalam skala nasional? Di Indonesia, berdasar data Riset Kesehatan Dasar, penyakit tidak menular masih menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian. Salah satunya adalah penyakit jantung koroner, terutama yang disebabkan oleh gangguan di pembuluh darah, yang bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke. Apa faktor risiko penyebab jantung koroner? Ada dua faktor. Faktor risiko pertama adalah faktor yang tidak bisa diubah, di antaranya adalah faktor usia, jenis kelamin, dan keturunan. Sementara faktor risiko kedua adalah faktor yang bisa dimodifikasi, yaitu faktor-faktor yang disebabkan oleh gaya hidup. Di antaranya adalah porsi makanan yang berlebihan, komposisi makanan yang tinggi akan garam, gula, dan kolesterol, berat badan yang berlebih, merokok, dan kurang olahraga. Dari kedua faktor itu, mana yang lebih tinggi? Faktor risiko yang kedua. Ini sangat berhubungan dengan gaya hidup seseorang. Berdasar data Riset Kesehatan Dasar 2018, angka obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, dan merokok meningkat sepanjang 10 tahun terakhir. Kesemuanya merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular. Di sini kami bisa melakukan pemeriksaan secara holistik dan komprehensif. Ada 9 dokter jantung, dan 3 dokter bedah jantung. Dengan kata lain, gaya hidup kita sekarang cenderung memperbesar risiko? Betul. Apa yang kita konsumsi hari ini jauh lebih bervariasi dibanding masa sebelumnya. Berdasar riset National Heart, Lung & Blood Institute di Amerika Serikat, telah terjadi perubahan proporsi makanan dibanding 20 tahun lalu. Banyak orang tidak bisa mengontrol berapa kalori makanan serta komposisi makanan yang mereka santap sehari-hari. Inilah yang menjadi faktor utama terjadinya obesitas, hipertensi, dan diabetes mellitus. Selain makanan, berkatian dengan gaya hidup, apa lagi yang menjadi penyebab? Orang zaman sekarang fisiknya cenderung tidak terlalu banyak beraktivitas. Mungkin karena pengaruh teknologi yang serba mempermudah. Ini bukan hanya bagi orang tua, tapi juga yang muda. Buktinya sekarang ini usia pasien yang terkena serangan jantung makin muda. Kalau dulu penyakit jantung itu identik dengan penyakit kalangan usia 55 ke atas, sekarang mulai usia 30-an pun bisa terkena. Apa antisipasi yang harus dilakukan orang agar terhindar dari risiko penyakit jantung koroner? Kita harus atur pola makan. Bukannya anti pada perkembangan kuliner, tapi kita harus lebih selektif terhadap porsi dan jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh kita. Kemudian, jangan merokok. Lalu, biasakan bergerak aktif sehari-hari dan berolahraga. Setidaknya hidup aktif secara fisik dilakukan 3-5 kali dalam 1 minggu, dengan durasi olahraga sekitar 30-60 menit. Apa fasilitas yang tersedia di RS Premier Jatinegara untuk menangani pasien penderita sakit jantung? Di sini kami bisa melakukan pemeriksaan dan tatalaksana secara holistik dan komprehensif. Ada 9 dokter jantung, 3 dokter bedah jantung, dan 2 dokter bedah vascular selain dokter spesialis dan sub-spesialis lain yang terkait. Melalui sejumlah teknologi terkini, kami melakukan berbagai pemeriksaan dengan sarana diagnostik jantung yang sangat lengkap seperti EKG, Echokardiografi, treadmill, holter, MSCT, MRI dan laboratorium kateterisasi jantung. Dr. Muhammad Gibran Fauzi Harmani, Sp.JP, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Premier Jatinegara. Mutiara Biru 23