Bluebird - Mutiarabiru Mutiarabiru Magazine - Agustus 2018 | Page 32

Going Places Driver’s Tip Travel Insiders Semarang Medan Surabaya Riwis Syahjuri Didik Sulistio STAY STAY STAY EAT EAT SHOP Banyak wisatawan minta diantar ke Hotel Louis Kienne. Untungnya, Semarang tidak hanya memiliki satu cabang, melainkan tiga, di Simpang Lima, Jalan Pandanaran dan Jalan Pemuda. Hotel lain yang juga difavoritkan, yaitu Hotel Grand Candi di Jalan Sisingamangaraja. Soto Ayam Pak Man semakin terkenal. Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo dan rombongan sarapan pagi di salah satu cabangnya di Jalan Pamularsih Raya. Pilihan lain, yaitu Soto Bangkong yang legendaris. Enam dekade berdiri, beberapa cabangnya tersebar di Pulau Jawa. VISIT Tak hanya kawasan Kota Lama, wisatawan juga mengincar kawasan asri Gua Kreo, yang bersisian dengan Waduk Jatibarang. Sementara bagi mereka yang mencari keasrian plus kemeriahan khas anak muda, biasanya menuju Malem Minggon Maerakaca (M2M) di Jalan Anjasmoro. 30 Mutiara Biru Memiliki fasilitas mewah, tak salah bila banyak orang—termasuk para tamu yang menghadiri resepsi pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution— memilih Hotel JW Marriott. Salah satunya, infinity pool di lantai 17. Di antara sekian banyak rumah makan legendaris di Medan, Sinar Pagi termasuk yang paling laris. Terkenal dengan sajiannya yang pedas gurih, rumah makan di Jalan Sei Deli, Petisah, ini menjadi langganan para pejabat, dari menteri sampai mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. VISIT Dua destinasi wisata religi yang paling sering dituju oleh penumpang taksi, yaitu Gereja Graha Maria Annai Velangkanni di Jalan Sakura dan Masjid Raya Medan (Masjid Raya Al Mashun) di Jalan Sisingamangaraja. Daya tarik keduanya terletak pada arsitektur yang unik dan megah. Lokasi turistik mana yang paling sering dituju penumpang? Ikuti tips dari driver Blue Bird di enam kota berikut. OUR PICK Tiap tempat penginapan memiliki kekhasan tersendiri. Dua di antaranya yang menjadi favorit wisatawan, yaitu Hotel Singgasana dengan belasan pohon pisang sewu yang tergolong langka di pelataran, serta Hotel Vasa dengan menu fantastis yang disajikan chef bertaraf internasional. Ada banyak mall dan plaza yang kerap dituju oleh para penumpang. Tetapi tidak sedikit juga di antara mereka yang minta diantar ke Pusat Grosir Surabaya (PGS). Berlokasi persis di depan kompleks Pasar Turi, pusat perbelanjaan empat lantai ini dijuluki Tanah Abang-nya Surabaya. EAT Berada di ibu kota Jawa Timur, jangan sampai terlewat masakan khas lokal. Sempatkan mencicipi rujak cingur Genteng Durasim, juga Ahmad Jaiz. Tak ketinggalan, lontong balap Pak Gendut yang memiliki beberapa cabang di Surabaya. Ketiga rumah makan ini sama- sama legendaris. Makam W.R. Soepratman Wage Rudolf Soepratman lahir di Jakarta (sumber lain menyebutkan, di Purworejo, Jawa Tengah). Namun jasad sang pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersemayam di Surabaya, Jawa Timur. Tepatnya, di Jalan Kenjeran. Dalam kompleks makam terdapat patung, prasasti, dan taman. Untuk pertama kali, Soepratman memainkan biola dan mengumandangkan “Indonesia Raya” pada 28 Oktober 1928, saat penutupan Kongres Pemuda II. Setelah para pejuang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945, “Indonesia Raya” dijadikan lagu kebangsaan. Hingga kini, setiap peringatan 17-an, juga Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, makam Soepratman didatangi para peziarah dari berbagai kota. Setelah itu, biasanya mereka melanjutkan kunjungan ke museum sang pahlawan di Jalan Mangga, sekitar satu kilometer dari makam.