Going Places
Driver’s Tip
Travel
Insiders
Semarang
Medan
Surabaya
Riwis Syahjuri Didik Sulistio
STAY STAY STAY
EAT EAT SHOP
Banyak wisatawan minta
diantar ke Hotel Louis Kienne.
Untungnya, Semarang tidak
hanya memiliki satu cabang,
melainkan tiga, di Simpang
Lima, Jalan Pandanaran dan
Jalan Pemuda. Hotel lain
yang juga difavoritkan, yaitu
Hotel Grand Candi di Jalan
Sisingamangaraja.
Soto Ayam Pak Man semakin
terkenal. Beberapa waktu lalu,
Presiden Joko Widodo dan
rombongan sarapan pagi di
salah satu cabangnya di Jalan
Pamularsih Raya. Pilihan lain,
yaitu Soto Bangkong yang
legendaris. Enam dekade
berdiri, beberapa cabangnya
tersebar di Pulau Jawa.
VISIT
Tak hanya kawasan Kota
Lama, wisatawan juga
mengincar kawasan asri
Gua Kreo, yang bersisian
dengan Waduk Jatibarang.
Sementara bagi mereka
yang mencari keasrian plus
kemeriahan khas anak muda,
biasanya menuju Malem
Minggon Maerakaca (M2M)
di Jalan Anjasmoro.
30
Mutiara Biru
Memiliki fasilitas mewah,
tak salah bila banyak
orang—termasuk para tamu
yang menghadiri resepsi
pernikahan putri Presiden
Joko Widodo, Kahiyang
Ayu dan Bobby Nasution—
memilih Hotel JW Marriott.
Salah satunya, infinity pool
di lantai 17.
Di antara sekian banyak
rumah makan legendaris di
Medan, Sinar Pagi termasuk
yang paling laris. Terkenal
dengan sajiannya yang
pedas gurih, rumah makan
di Jalan Sei Deli, Petisah, ini
menjadi langganan para
pejabat, dari menteri sampai
mantan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
VISIT
Dua destinasi wisata religi
yang paling sering dituju
oleh penumpang taksi, yaitu
Gereja Graha Maria Annai
Velangkanni di Jalan Sakura
dan Masjid Raya Medan
(Masjid Raya Al Mashun) di
Jalan Sisingamangaraja.
Daya tarik keduanya terletak
pada arsitektur yang unik
dan megah.
Lokasi turistik mana yang paling sering
dituju penumpang? Ikuti tips dari driver
Blue Bird di enam kota berikut.
OUR
PICK
Tiap tempat penginapan
memiliki kekhasan tersendiri.
Dua di antaranya yang menjadi
favorit wisatawan, yaitu Hotel
Singgasana dengan belasan
pohon pisang sewu yang
tergolong langka di pelataran,
serta Hotel Vasa dengan menu
fantastis yang disajikan chef
bertaraf internasional.
Ada banyak mall dan
plaza yang kerap dituju oleh
para penumpang. Tetapi
tidak sedikit juga di antara
mereka yang minta diantar
ke Pusat Grosir Surabaya
(PGS). Berlokasi persis di
depan kompleks Pasar Turi,
pusat perbelanjaan empat
lantai ini dijuluki Tanah
Abang-nya Surabaya.
EAT
Berada di ibu kota Jawa
Timur, jangan sampai
terlewat masakan khas lokal.
Sempatkan mencicipi rujak
cingur Genteng Durasim, juga
Ahmad Jaiz. Tak ketinggalan,
lontong balap Pak Gendut
yang memiliki beberapa
cabang di Surabaya. Ketiga
rumah makan ini sama-
sama legendaris.
Makam W.R.
Soepratman
Wage Rudolf Soepratman lahir di Jakarta (sumber lain
menyebutkan, di Purworejo, Jawa Tengah). Namun jasad sang
pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersemayam di
Surabaya, Jawa Timur. Tepatnya, di Jalan Kenjeran. Dalam
kompleks makam terdapat patung, prasasti, dan taman.
Untuk pertama kali, Soepratman memainkan biola dan
mengumandangkan “Indonesia Raya” pada 28 Oktober 1928,
saat penutupan Kongres Pemuda II. Setelah para pejuang
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus
1945, “Indonesia Raya” dijadikan lagu kebangsaan.
Hingga kini, setiap peringatan 17-an, juga Hari Sumpah Pemuda
dan Hari Pahlawan, makam Soepratman didatangi para peziarah
dari berbagai kota. Setelah itu, biasanya mereka melanjutkan
kunjungan ke museum sang pahlawan di Jalan Mangga, sekitar
satu kilometer dari makam.