Asatunews Magazine - edisi 02 Okt - Nov 2013 | Page 39

SENI Alice Munro sang Master Cerita Pendek Kontemporer Awal tahun ini, ia sempat mengumumkan untuk pensiun dari dunia penulisan. Tapi, tampaknya, pikirannya akan berubah setelah menerima hadiah Nobel. U SIANYA telah 82 tahun. Namun, pada usianya yang sepuh itu, Alice Munro mendapat penghargaan bergengsi Nobel Kesusastaraan 2013. Panitia Nobel menilai Munro sebagai master cerita pendek kontemporer. Lucunya, bukan Panitia Nobel yang memberi tahu soal kemenangannya, tapi wartawan The Canadian Press. Itu pun tidak langsung, tapi melalui putrinya. Jadi, putri Munro-lah yang mengabarkan soal kemenangan itu kepada sang ibu. Munro memang benar-benar tidak tahu. Bahkan, Munro mengaku dirinya tidak pernah tahu kalau namanya sebelumnya sudah masuk menjadi kandidat pemenang Nobel Sastra. “Tentu saja, saya sangat senang dan juga terkejut,” ujar Munro, yang merupakan penulis karya sastra kelahiran Kanada kedua yang memenangkan hadiah itu. Penulis sastra kelahiran Kanada yang memenangkan Nobel terlebih dulu adalah Saul Bellow. Menurut Panitia Nobel di akun Twitter-nya, pihak Nobel berkali-kali menelepon Munro, tapi tidak pernah diangkat. Tampaknya, seperti kata sahabatnya, Munro memang berniat untuk tidak mengangkat telepon selamanya dan juga tidak pernah mau memeriksa mesin menjawab. Namun, akhirnya Munro kembali mengangkat telepon ketika diwawancarai oleh pengelola situs Nobel, Adam Smith. Menurut Smith dalam wawancara itu, Munro telah melakukan pekerjaan yang luar biasa selama empat dekade. Dengan rendah hati, Munro mengatakan hadiah Nobel itu bagi dirinya merupakan pengakuan yang spesial. “Karena, Anda tahu, hasil karya saya umumnya dalah cerita pendek,” kata Munro. Smith lalu bertanya lagi, “Apakah Anda masih tetap penulis yang sama dari dulu sampai sekarang? Menurut Anda, apakah Anda berubah?” Kata Munro, sejauh yang ia tahu, dirinya belum banyak berubah. “Tapi, saya kira, orang lainlah yang bisa menjawab pertanyaan itu lebih baik,” ujarnya. “Dan penghargaan itu akan membawa pembaca baru yang besar untuk karya Anda...,” tutur Smith. “Ya, saya harap begitu dan saya berharap ini akan terjadi bukan hanya untuk saya, tapi untuk jagat cerita pendek pada umumnya . Karena, sering, Anda tahu, orang memandang penulisan cerita pendek sebagai sesuatu yang dilakukan sebelum menulis novel pertama. Dan saya akan senang maju ke depan tanpa harus menulis sebuah novel.” “Dan buat yang tidak tahu karya Anda, apakah penghargaan ini akan Anda jadikan rekomendasi mengenal karya awal Anda?” “Oh, Tuhan, saya tidak tahu, saya tidak bisa…. Anda selalu mengira karya terakhir Anda adalah karya yang terbaik, setidaknya itu yang saya lakukan. Jadi, saya ingin mereka mulai dengan buku yang paling baru. “Jadi, mereka harus memulai dengan membaca Dear Life?” “Ya, tapi saya juga berharap mereka kemudian akan membaca karya lama saya dan juga karya orang lain sama baiknya.” “Awal tahun ini, Anda pernah mengatakan akan berhenti menulis. Makanya, kemudian, banyak orang mengatakan pula, mungkin penghargaan Nobel akan membuat Anda kembali menulis.“ “Ha-ha-ha…. Ya, Anda tahu saya telah menulis bertahun-tahun. Saya menulis dan menerbitkannya