Asatunews Magazine - edisi 02 Okt - Nov 2013 | Page 23

EKONOMI FOTO: ISTIMEWA Sebelumnya Athabasca sudah men­ jual 60 persen saham mereka kepada Pet­ ro­ hina dalam dua proyek oil sands, ter­ C masuk di dalamnya MacKay River. Salah satu perusahaan minyak ter­ besar Cina lainnya China National Pet­ roleum Corporation (CNPC) juga me­ ngakusisi ladang minyak blok Qurna 1 di Irak Barat. Ladang minyak ini sebelumnya dimiliki perusahaan Migas Amerika Serikat (AS), Exxon Mobil. Petrochina International Company me­ ingkatkan produksi minyaknya di n Indonesia sebesar 3.000 barel menjadi 45 ribu barel per hari. Jumlah ini diperoleh dari tiga lapangan yang dikelolanya. "Peningkatan produksi diperoleh da­ i tiga lokasi, yaitu Salawati Blok di Pa­ r pua, Tuban Blok di Jawa Timur, dan Ja­ bung Blok di Jambi," kata Budi Setyadi, Wakil Presiden Petrochina International di Indonesia. Juru bicara Petrochina Erwin Lede me­ gungkapkan, peningkatan pro­ uk­ n d si ini berlangsung dua bulan sejak Pet­ rochina mengambil alih aset-aset milik Devon Energy Ltd, perusahaan mi­ yak n terbesar di Amerika Utara. Pe­ gam­ i­a­ n bl lihan terjadi pada April tahun ini. Daerah penambangan Devon me­ miliki kandungan minyak sekitar 80 juta barel dan 20 persennya telah di­ ro­ p duksi. Ladang-ladang tersebut juga me­ ngandung gas. "Aset Devon yang diambil oleh Petro­ hina adalah sebesar US$ 262 Juta," c ujar juru bicara Petrochina Erwin Lede. Dia menjelaskan, Petrochina me­ ar­ n getkan produksi minyaknya pada ta­ un h ini sebesar 48 ribu barel per hari. "Ka­ i m optimistis angka itu dapat dicapai, ka­ ena r kami sangat serius mengejar target ini." PetroChina International Company Ltd. pada 15 April telah mengakuisisi kepemilikan Devon Energy atas asetasetnya di Indonesia senilai US$ 262 juta. Pertamina juga berminat, tapi hanya berani menawar US$ 225 juta, sehingga kalah dengan perusahaan asal Cina tersebut. Setelah diakuisisi lapangan-lapangan minyak Devon menjadi Pet­oChina Interna­ r tional Kepala Burung di Papua, PetroChina International Ja­ a di Tuban, Jawa Timur, v PetroChina Inter­ a­ io­ al Jabung, PetroChina n t n International Bangko, dan PetroChina Inter­ national Jam­ i, ketiganya di Jambi. b Sebelumnya, perusahaan minyak Cina lainnya, China National Offshore Oil Company telah mengakuisisi lapangan minyak milik YPF Repsol di seluruh Indonesia senilai US$ 583 juta. Pertamina yang juga berminat memberikan pe­ nawaran lebih rendah, yaitu sebesar US$ 400 juta. d.a.candraningrum "CNPC Unit Petrochina tengah me­ lakukan negosiasi untuk mengambil alih blok Qurna 1 yang sebelumnya dimiliki Ex­ xon Mobil," kata seorang sumber dari Irak. Jika rencana akuisisi itu berjalan lancar, CNPC diharuskan mengalokasikan dana akuisisi sebesar US$ 50 miliar atau Rp 482,5 triliun (kurs Rp 9.650). Selanjutnya, CNPC berhak atas kepemilikan 60% saham blok minyak Qurna atau menjadi pemegang saham mayoritas. Sementara sisa saham sebesar 40% bakal diambil alih perusahaan mi­ nyak asal Belanda, Royal Dutch Shell, yang akan menjadi pemilik minoritas. Produsen terbesar minyak dan gas Cina, PetroChina, sepakat untuk membeli saham BHP Billiton untuk proyek gas alam, Browse, di Australia Barat. PetroChina akan mengeluarkan biaya US$1,63 miliar untuk saham BHP Billiton itu. Perusahaan-perusahaan Cina berusaha untuk membeli aset minyak dan gas di sejumlah negara untuk memenuhi permintaan energi di Cina. "Pemicu akusisi ini adalah untuk memenuhi permintaan gas dan minyak di pasaran Cina," kata Tony Regan, pe­ rusahaan konsultasi Tri-Zen kepada BBC. "Walaupun produksi dalam negeri di Cina meningkat, kebutuhan tetap ti­ ak d dapat dipenuhi karena permintaan me­ ningkat pesat," tambah Regan. PetroChina sepakat untuk membeli 8,3% saham BHP pada proyek East Browse dan 20% dalam West Browse. Selain CNOOC - yang mengambil alih perusahaan Kanada Nexen- Sinopec Cina dan Am