Asatunews Magazine - edisi 02 Okt - Nov 2013 | Page 21

EKONOMI Sepuluh persen dari populasi menyumbang 60 persen dari pengeluaran kesehatan. Ketika perundingan macet hingga berminggu inilah dunia sempat guncang, karena Washington sempat ‘’mengistirahatkan museum, karyawan tempat rekreasi Patung Liberty di New York, dan pegawai pemerintah lainnya, sehingga roda pemerintahan sempat terhenti sementara, bahkan Pesawat Kepredidenan Obama pun ngak ada bahan bakar, karena ngak ada anggaran sehingga menyebabkan Obama batal menghadiri KTT APEC di Bali, dan kunjungan kenegaraan ke Malaysia dan Brunei Darusalam. Karena anggaran ini satu paket dengan proposal anggaran lainnya, seperti proposal cicilan utang Pemerintah, tidak ayal dunia dan masyarakat Amerika Kuatir kalau kedua blok itu tidak sepakat dalam pagu anggaran ini, dampaknya bias menyebabkan default (gagal bayar) pemerintah atas cicilan utang pemerintah terhadap pihak asing, terutama dominan dimiliki Pemerintah Cina. Hampir saja perundingan melampaui date line jauh tempo pembayaran cicilan utang itu, jika sampai terjadi, menurut banyak pengamat ekonomi hal ini bisa menyeret perekonomian dunia terjun ke krisis ekonomi baru, yang dampaknya bisa juga sampai ke Indonesia. Krisis untuk sementara memang bisa teratasi, tapi ini baru sementara , karena perundingan tahap kedua akan dimulai lai awal tahun depan. Dalam hal perundingan soal anggaran ini memang Obama sangat gigih, karena yamh dibelanya adalah kelompok minoritas yang mayoritas miskin, kebanyakan kulit hitam, dam minoritas lainnya, itulah sebabnya Obama dituduh sebagai seorang ‘’sosialis’’, karena melindungi para pensiunan, pengangguran, dan orang miskin melalui cek untuk penganggur, perlindungan kesehatan orang miskin,dan masalah security social lainnya. Dua ekonom kesehatan veteran, David Cutler dari Harvard dan Karen Davis, presiden Commonwealth Fund, telah menghitung bahwa selama dekade pertama Obamacare total pengeluaran untuk perawatan kesehatan, sebagian oleh majikan, akan menjadi setengah triliun dolar lebih rendah daripada di bawah status quo. “Sepuluh persen dari populasi menyumbang 60 persen dari pengeluaran kesehatan, “ kata Davis . Sementara Kelompok Republik yang terkesan menentang ‘’Obamacare’’ dianggap kelompok yang melindungi kepentingan-kepentingan orang kaya ‘’Kapitalis’’ yang tidak suka pajaknya di’’share’’ untuk si miskin. Perdebatan yang berkepanjangan ini ternyata menaikkan pamor dan citra Obama dan Partai Demokrat yang dimata rakyat Amerika American “shutdown’’ ini menyebabkan sebagaian pegawai negeri ‘’nganggur’’ menambah prosentase pengangguran, dan membahayakan perekonomian Amerika Serikat dan dunia. Batu sandungan tahap awal usai, namun peratarungan antara kubu Demokrat dengan Republik tahp kedua akan dimulai lagi awal tahun depan, karena Partai Republik belum menyerah dalam upayanya untuk memangkas anggaran ‘