albashiroh MAJALAH edisi 53 | Page 63

berarti kerekan yang diikatkan ke ping- gang tertuduh, ikatan itu akan mengang- katnya ke langit-langit ruangan. Kaki tertuduh diikat dengan pemberat besi. Korban diangkat ke atas dan dijatuhkan ke bawah secara mengejutkan dan be- rulang-ulang. Hal ini bisa menyebabkan otot tangan dan kaki putus. Toca adalah kain linen yang di- masukkan ke mulut tertuduh secara paksa. Kemudian air dituangkan secara pelahan-lahan ke dalam perut tertuduh melalui kain linen tersebut hingga ia merasa tersiksa karenanya. Potro adalah bentuk siksaan di mana tubuh tertuduh diikat kuat-kuat ke sebuah tiang. Kemu- dian para algojo menarik tali yang me- lilit tubuh korban dari arah berlawanan secara bertahap hingga tali-tali itu men- embus daging. Pada semua bentuk pen- yiksaan ini, para tertuduh, baik laki-laki maupun perempuan, selalu ditelanjangi. Imbas dan Akibat Inkuisisi Dengan alasan melanggar Dewan Inkuisisi, Raja Ferdinand mengusir lebih dari 160.000 mas- yarakat Yahudi (yang tidak mau masuk Katholik) dari Spanyol. Bagaimana nasib kaum muslimin? Mereka dipaksa untuk masuk agama Katholik. Jika tidak mau, maka mereka harus hijrah keluar dari Span- yol bila tidak ingin disiksa. Awalnya mereka mem- berontak, tapi pada akhirnya dikalahkan. Banyak dari orang-orang Islam ini akhirnya setuju untuk dibaptis. Hanya saja mereka tetap mempertah- ankan tradisi Arab-Muslim mereka.Sebagian lain- nya tetap menjalankan ajaran Islam secara sem- bunyi-sembunyi. Orang-orang ini dikenal sebagai Moriscos, kaum yang mirip orang-orang Islam (Moor-like). Mereka inilah yang kemudian menjadi sasaran utama dewan inkuisisi Spanyol. Kaum Moriscos terus mendapat tekanan dan siksaan. Mereka kembali memberontak, na- mun pada akhirnya tetap kalah. Pada tahun 1609 mereka dipaksa keluar secara masif dari Spanyol. Jumlah mereka mencapai 300.000 orang. Sejak saat itu, sejarah Moriscos di Spanyol boleh dikatakan su- dah habis. Bukan hanya non Katholik yang menjadi kor- ban dewan ini, penganut Katholik yang tidak sepa- ham dengan Paus pun ikut dibantai. Sebuah situs menyebutkan bahwa selama masa Inkuisisi ada di Spanyol, diperkirakan ada sekitar 32.000 orang KHAZANAH 63 Ilustrasi proses penyiksaan disiksa di luar imajinasi kemudian dibakar hid- up-hidup dengan kesalahan tidak sepemaham den- gan doktrin Paus dan dituduh melakukan kejahatan takhayul. Sebagai tambahan, jumlah orang yang dihukum dengan penyitaan seluruh harta benda, hukuman fisik sampai pencucuran darah dan peru- sakan segala sesuatu dalam hidup mereka berjum- lah 339.000 jiwa. Namun, tidak ada catatan tentang berapa banyak orang yang mati di tahanan bawah tanah karena disiksa; karena dikurung di lubang yang kotor, penuh penyakit, yang penuh tikus, dan kutu; karena tubuh atau hati yang hancur. Jumlah mereka diperkirakan jauh lebih banyak. Inkuisisi Spanyol berlangsung selama empat abad lebih dan menelan banyak korban. Hal ini jelas telah menyebabkan wajah peradaban di Andalusia yang dulunya toleran dan damai menjadi berlumu- ran darah. Semoga hal semacam ini tidak pernah terulang lagi dalam sejarah kita. (Lakalkul) Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Inkuisisi_Spanyol http://www.muslimdaily.net/artikel/special-feature/ kekejaman-dewan-inkuisisi-gereja-spanyol.html https://www.hidayatullah.com/feature/kisah-perjala- nan/read/2009/10/15/42577/gereja-dan-inkuisisi-span- yol.html http://www.muslimdaily.net/artikel/special-feature/ kesaksian-kolonel-j-j-lehmanowsky-atas-fakta-kekeja- man-dewan-inkuisisi-gereja-spanyol-1.html https://kisahmuslim.com/4201-thariq-bin-ziyad-pena- luk-andalusia.html